Jakarta (ANTARA) - Badan sepak bola dunia FIFA telah menyetujui penambahan jumlah tim peserta Piala Dunia Putri dari 24 tim menjadi 32 mulai 2023 serta membuka kembali proses bidding untuk tuan rumah.
Turnamen itu sebelumnya telah mengalami penambahan jumlah peserta dari 12 tim di gelaran pertamanya pada 1991 menjadi 24 tim di dua edisi terakhir.
"Dewan FIFA telah menyetujui proposal untuk menambah jumlah tim peserta di Piala Dunia Putri dari 24 menjadi 32, yang berlaku mulai edisi selanjutnya dari turnamen pada 2023," demiian pernyataan resmi FIFA di laman resmi seperti dikutip Reuters, Kamis dini hari.
Dengan itu, jumlah peserta turnamen menyamai apa yang telah diterapkan di Piala Dunia Putra sejak 1998.
Sembilan negara sejauh ini telah mengajukan diri sebagai tuan rumah, yaitu Argentina, Australia, Bolivia, Brasil, Kolombia, Jepang, Selandia Baru, Afrika Selatan dan Korea Selatan.
Batas akhir penyerahan dokumen untuk pengajuan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia jatuh pada April, dengan tuan rumah terpilih akan diumumkan Maret 2020 oleh dewan FIFA. Namun batas akhir itu diperbaharui menyusul penambahan jumlah peserta.
FIFA akan mengirimkan surat edaran bulan depan kepada sembilan anggotanya yang telah mengajukan diri juga kepada anggota yang lain yang tertarik untuk menjadi tuan rumah turnamen.
Batas akhir baru penyerahan dokumen adalah Desember 2019 sementara tuan rumah akan ditentukan pada Mei tahun depan.
Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan kesuksesan turnamen edisi 2019 di Prancis, di mana Amerika Serikat juara untuk kali keempatnya, dan kesempatan bagi negara yang lebih banyak untuk ikut kualifikasi merupakan faktor kunci dari keputusan mereka untuk menambah jumlah peserta menjadi 32.
"Kesuksesan besar Piala Dunia Putri tahun ini di Prancis memberikan gambaran jika ini adalah saat yang tepat untuk menjaga momentum dan membuat langkah konkret untuk memupuk perkembangan dunia sepak bola putri," kata Infantino.
"Ekspansi itu tak hanya soal delapan peserta tambahan. Ini berarti... puluhan anggota asosiasi lainnya akan mengatur program sepak bola putri mereka mengingat mereka memiliki peluang untuk lolos kualifikasi."