Tapteng (ANTARA) - Nurliani Hasugian (40), penderita gangguan jiwa yang sempat dirantai di dapur rumah orang tuanya, kini sudah dirawat di rumah singgah RSUD Pandan. Hal itu setelah Dinas Sosial Kabupaten Tapanuli Tengah turun tangan secara langsung.
Menurut Parulian Sojuangon Panggabean, Kadis Sosial Tapteng yang dikonfirmasi wartawan, Selasa (23/7), adapun langkah yang akan diambil Dinas Sosial adalah mengurus BPJS Kesehatan Nurliani. Sembari berkas BPJS dipersiapkan, Nurliani akan dirawat dokter jiwa di rumah singgah RSUD Pandan.
"Jika diagnosa dokter jiwa dari RSUD Pandan nanti harus merujuk korban ke Medan, maka sudah ada modalnya kartu BPJS Kesehatan. Tetapi kalau kata dokter hanya dirawat di rumah singgah RSUD Pandan, maka akan dikembalikan kepada keluarganya. Jika obatnya habis nanti dibawa ke Puskesmas. Seperti itu konsep penanganan yang kita persiapkan," terang Parulian.
Masih menurut Parulian, pihaknya juga sudah melakukan tindakan-tindakan menghibur dan memberikan nasihat-nasihat kepada korban di rumah singgah.
Ditanya apakah ada santunan yang diberikan atas kematian anaknya Iqbal Pasaribu, menurut Parulian sedang dipersiapkan Dinas Sosial Tapteng.
"Kami saat ini sedang mengurus santunan kematian Iqbal, karena sesuai visi dan misi pak bupati diberikan santunan kematian bagi setiap masyarakat Tapteng yang kurang mampu sebesar Rp1 juta. Nanti akan kita transfer via rekening keluarga ahli waris jika berkasnya sudah keluar dari keuangan," jawab Parulian.
Baca juga: Korupsi dana desa, mantan kades ini ditangkap Polres Tapteng
Baca juga: 'Haholongan' Sibolga-Tapteng tepung tawari calon haji Sibolga
Baca juga: Satpol PP Tapteng tertibkan 11 warung judi jackpot dan cafe
Sempat dirantai, penderita gangguan jiwa dirawat di rumah singgah RSUD Pandan
Selasa, 23 Juli 2019 17:57 WIB 3974