Kotapinang (ANTARA) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Labuhanbatu Selatan mengajak masyarakat bersama menjaga kemanan dan ketertiban dan menolak gagasan "people power" karena dapat merugikan kita sendiri.
"Kita tidak ingin adanya "people power", jangan memaksakan kehendak, serahkan saja semua kepada penegak hukum," kata Ketua FKUB Labuhanbatu Selatan, Sukri Nasution ketika dihubungi Minggu (19/5) malam.
Ia menyampaikan, masyarakat di daerah jangan terprovokasi gerakan "people power" yang mengatasnamakan rakyat, diantaranya menolak hasil pemilihan umum 2019 karena dapat memecah kedaulatan rakyat.
Pihaknya mengajak masyarakat berpikir jernih dan bisa menghormati hasil keputusan keputusan penyelenggara pemilihan. Menurutnya, mari bersama-sama membangun negeri dengan meningkatkan silaturrahmi, persatuan dan persaudaraan.
"Kita lihat dan berkaca pada kejadian 1998, sudah ada pengalaman dan aksi itu menelan banyak korban. Kalau aksi 212 kita dukung karena itu menyampaikan pendapat. Jadi untuk apalagi terjadi perpecahan," katanya.
Ia menjelaskan, berbeda pendapat adalah hal yang lumrah tidak harus pengerahan massa, karena berbeda itu merupakan bagian dari proses demokrasi.
Ketua KNPI Labuhanbatu Selatan Fery Syahputra Simatupang menyampaikan agar para generasi muda di daerah menjaga keamana dan ketertiban.
Baca juga: FKUB Madina : People Power timbulkan keretakan bangsa
Baca juga: Forkopimda Tabagsel tolak People Power
Ia mengimbau masyarakat Labuhanbatu Selatan khususnya pemuda tidak terprovokasi dengan informasi yang memecah persatuan dan kesatuan.
"Kami mengajak agar masyarakat khususnya pemuda menjaga kondusifitas dan tidak terprovokasi dengan berbagi informasi yang dapat persatuan," tegasnya.
FKUB Labuhanbatu Selatan imbau warga tidak terprovokasi gagasan "people power"
Minggu, 19 Mei 2019 20:36 WIB 2601