Tebing Tinggi (ANTARA) - Wali Kota Tebing Tinggi H. Umar Zunaidi Hasibuan memimpin Upacara peringatan Hari pendidikan Nasional Tahun 2019 yang digelar di Lapangan sepak bola Ramlan Yatim, Kamis.
Amanat Menteri Penddidikan dan Kebudayaan yang dibacakan oleh Wali Kota Tebing Tinggi mengatakan bahwa bangsa Indonesia baru saja berhasil melewati tahap puncak perhelatan pemilu serentah 17 april 2019 yang lalu, kini prosesnya masih berlanjut menuju penentuan akhir tanggal 22 Mei 2019.
Dilihat dari sudut pandang pendidikan didalam pemilihan umum harus terjadi proses pembelajaran bagi setiap warga negara, pada hakikatnya adalah momentum terjadinya perubahan tingkah laku menuju kedewasaan dalam berdemokrasi.
Selanjutnya, diketahui bersama selama empat tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo-Yusuf Kalla lebih di fokuskan pada pembangunan infrastruktur atau prasarana seperti transportasi darat, laut maupun udara, mulai jalan tol hingga jalan pedesaan, pelabuhan, lapangan terbang dan lain sebagainya.
Dikatakan Presiden RI dalam banyak kesempatan, perhatian pemerintah saat ini mulai bergeser dari pembangunan infrastruktur ke pembangunan sumber daya manusia, yang terkait dengan tema hari pendidikan nasional tahun 2019 saat ini yaitu "menguatkan pendidikan, memajukan kebudayaan".
Kegiataan diisi dengan penandatanganan MoU tertib berlalu lintas di kalangan pelajar oleh kapolres Tebing Tinggi dengan Wali Kota Tebing Tinggi, dilanjutkan penandatanganan kerjasama penyelenggaraan Paud Holistik Integratif disatuan Paud antara dinas pendidikan Kota Tebing Tinggi dengan Dinkes, Disduk Capil, Dinas PPA KB dan Dinsos Kota Tebing Tinggi.
Deklarasi sekolah ramah anak, penyerahan CSR PT. Bank Sumut Kepada dinas Pendidikan, pemberian piagam penghargaan dan tabungan kepada 10 penggiat pendidikan Tebing Tinggi., dan penanda tanganan deklarasi sekolah ramah anak, deklarasi generasi mellenial anti narkotika serta pemabagian hadiah kepada para pemenang Olympiade sains.
Pada kesempatan tersebut Wali Kota berharap kepada para pelajar di Tebing Tinggi agar senantiasa mematuhi peraturan dan tertib berlalu lintas jika memang belum diperkenankan membawa sepeda motor, jangan bawa kesekolah.
"Saya minta kepala sekolah dan guru agar ikut mengawasinya, selama tahun 2018 66 orang meninggal dunia akibat KLL dan umumnya korban adalah generasi muda," katanya.