Jakarta (ANTARA) - Pelatih AS Roma Claudio Ranieri boleh dibilang berada di persimpangan jalan, antara meneruskan atau mengakhiri karier kepelatihannya di klub itu.
Ranieri jelas-jelas menolak berbicara mengenai kelanjutan masa depannya bersama dengan AS Roma. "Kami akan lihat apa perkembangan selanjutnya...," katanya singkat.
Di bawah arahan Ranieri, Roma mendulang dua kemenangan dan sekali hasil imbang dalam tiga laga terakhir.
"Kami harus menaruh hormat kepada setiap lawan yang kami hadapi," katanya sebagaimana dikutip dari laman football italia.
Pelatih yang kini telah berusia 67 tahun itu kemudian berbicara mengenai komposisi skuad AS Roma, juga berkaitan dengan kondisi dari Stephan El Shaarawy.
"Stephan tampil sebagai pemain yang tangguh. Ia mampu tampil gemilang. Ia memberi kontribusi yang sangat besar bagi Roma," katanya.
"Saat menghadapi tuntutan kebugaran kondisi fisik dan penerapan taktik yang semakin dispilin. Saya menaruh banyak harapan kepada dia."
"Dzeko tampil sebagai pemain yang kerapkali mampu beradaptasi dengan perkembangan apapun yang terjadi di lapangan, sebagaimana ia tunjukkan saat berada di San Siro. Untuk itulah, ia harus berkoordinasi dengan lebih kompak lagi dengan sesama rekan satu timnya."
Mengenai perpanjangan kontrak Ranieri di Roma, adakah sosok lain yang bakal menggantikan pelatih berpengalaman itu di masa depan?
"Saya tidak pernah menargetkan apapun mengenai hidup saya di masa depan, begitu pula dengan soal ini,"
"Yang saya tahu dan rasakan sekarang bahwa Roma mengontrak pelatihnya sampai akhir musim kompetisi ini, dari situ kami akan lihat apa yang bakal terjadi kemudian hari."
"Saya tiba di sini saat (klub) menjalani masa sulit, sebagaimana dirasakan juga oleh fans Roma. Saya menerima (tugas) sebagai pelatih tanpa keraguan sedikit pun," kata Ranieri.