Jakarta (ANTARA) - PP Muhammadiyah menilai perlu adanya pemulihan suasana di masyarakat usai Pemilu untuk meredam gejolak politis.
"Jadi Pemilu sudah selesai, bikin masyarakat kembali kepada tempatnya untuk beraktivitas lalu ada suasana jeda bahkan suasana 'recovery'," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir ditemui usai menghadiri silaturahim Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan sejumlah pimpinan ormas Islam dan tokoh masyarakat di Jakarta pada Senin (22/4) malam.
Menurut Haedar, jika terus terjadi mobilisasi massa menentang kecurangan Pemilu, maka ketegangan usai Pemilu tidak akan pernah selesai.
Haedar menambahkan kunci untuk meredam suasana panas usai Pemilu dapat dilakukan oleh para pasangan calon presiden, pendukung partai dan politisi, serta penyelenggara Pemilu yakni Komisi Pemilihan Umum dan Bawaslu yang harus bekerja secara luber dan jurdil.
Haedar mengatakan jika ditemukan kecurangan maka masyarakat dapat melaporkannya kepada Bawaslu maupun Mahkamah Konstitusi sesuai hukum yang berlaku.
"Juga perlu meyakinkan bahwa KPU, Bawaslu, dan Mahkamah Konstitusi menjadi sandaran kita untuk menyelesaikan persoalan. Bahwa selalu ada kekurangan iya, tapi kita harus punya titik yang sama bahwa ini negara hukum, kita harus selesaikan semua secara hukum," demikian Haedar.
Muhammadiyah nilai perlunya adanya pemulihan usai pemilu
Selasa, 23 April 2019 0:21 WIB 880