Medan (ANTARA) - Pembebasan lahan tol Medan-Binjai di ujung pintu tol seksi I B Helvetia-Tanjung Mulia sepanjang 800 meter masih jadi kendala bagi PT Hutama Karya dalam pembangunan tol trans Sumatera di wilayah Sumatera Utara.
Manager Administrasi dan Keuangan PT Hutama Karya Divisi Pengembangan Jalan Tol Ruas Medan-Binjai, Alinafiah di Medan, Sabtu (30/3), mengatakan tol Medan-Binjai Seksi I B Tanjung Mulia Helvetia masih menemui kendala gugatan pembebasan lahan.
Kendala ini diharapkan dapat segera diselesaikan karena menghambat pembangunan tol sepanjang 800 meter di ruas seksi I B.
"Saat ini luas lahan yg dibutuhkan untuk seksi I tol Helvetia-Tanjung Mulia adalah 43,69 hektar, dimana yang sudah bebas 32,66 hektar dan yang belum bebas 11,03 hektar," katanya.
Kendala pembebasan lahan ini menjadi permasalahan dalam pembangunan karena pemerintah sudah memberikan target pada Oktober 2019 sudah diselesaikan.
"Kalau bisa pembangunan tol di seksi I B ini cepat selesai biar pengerjaan konstruksi bisa berjalan dan target pemerintah tercapai," katanya.
Berdasarkan data dari PT Hutama Karya saat ini ada 460 kepala keluarga yang berada di lahan yang belum bebas seluas 11,03 hektar itu.
Tol seksi I ruas Helvetia-Tanjung Mulia kini telah dilakukan pembangunan pengaspalan, timbunan tanah, rigit (beton jalan) dan fly over persimpangan Tanjung Mulia.
Alinafiah berharap semoga tol trans Sumatera khususnya Medan-Binjai dapat cepat terhubung dan nantinya dari Aceh bisa langsung terkoneksi dan dapat memberikan bermanfaat bagi perekonomian.
"Sesuai dengan moto PT Hutama Karya, 'Nusantara Tanpa Jarak'," katanya.