Aekkanopan (ANTARA) - Hidup di akhir zaman seperti sekarang banyak membuat bingung. Karena banyak yang sudah baku dibuat bias, sebaliknya yang bias dibuat seolah-olah baku. Tujuannya adalah untuk mengadu domba umat Islam.
Bahkan, menurutnya, saat ini sudah ada upaya pihak-pihak tertentu yang ingin menafsirkan Al Qur’an sesuai dengan cara fikir mereka. Alasannya, karena tafsir yang ada sekarang sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman.
Demikian antara lain diungkapkan Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) H Ahmad Shobri Lubis Lc saat memberikan ceramah agama di Masjid Ar Rahman Lingkungan IV Aekkanopan Timur, Rabu malam.
“Republik Indonesia dengan penduduk Islam terbesar di dunia. Seluruh Arab saja lebih kecil penduduk Islamnya dibandingkan Indonesia,” kata Shobri yang sedang melaksanakan tur ke sejumlah daerah di Sumut tersebut.
Dikatakannya, banyak orang luar yang menginginkan Indonesia pecah dan tidak mau melihat Islam bersatu. Indonesia berpotensi menjadi pemimpin Islam di dunia. Karena itulah berbagai upaya seperti mengadu domba terus dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak mau melihat Islam bersatu.
“Mereka takut umat Islam Indonesia jadi pemimpin Islam dunia,” ujar pria yang pernah ditolak beberapa kali saat ingin berceramah di sejumlah tempat tersebut. dikatakannya, diantara mereka yang tidak ingin melihat Islam bersatu itu adalah kauim liberal.
Untuk itulah, pria yang pada malam itu mengenakan pakaian serba putih itu mengingatkan agar umat Islam dapat menganalisa dan memahami kondisi yang terjadi. Dengan demikian, mereka nantinya bisa menentukan sikap saat memilih.
Pada bagian lain, Shobri juga menilai saat ini terjadi kriminalisasi terhadap ulama yang dianggap kritis. Dan jika hal itu terus dibiarkan tentunya akan membayakan dan merugikan umat Islam.
Ceramah yang selesai lewat tengah malam itu juga dihadiri Camat Kualuuhulu H Samsul Tanjung ST MH, Kanit Binmas Polsek Kualuhhulu Iptu HT Muzakkir, Ketua FPI Labura Drs H Abd Syahnan Nasution dan pengurus FPI dari Tanjungbalai serta Asahan.