Medan (Antaranews Sumut) - Penurunan produksi karet alam di Sumatera Utara berlanjut terus karena musim gugur daun sudah memasuki fase kedua.
"Di Provinsi Sumatera Utara dan sentra produksi karet yang berada di belahan utara khatulistiwa, gugur daun memang terjadi pada bulan Januari sampai Maret, " ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Minggu.
Dia menjelaskan, siklus perkembangan gugur daun dapat dikelompokkan menjadi lima fase.
Fase pertama ditandai dengan munculnya tanda-tanda daun menguning sebagian.
Fase kedua, ditandai dengan daun dalam kondisi kuning menyeluruh dan sebagian sudah gugur.
Fase 3 ditandai dengan seluruh daun sudah gugur dan mulai muncul kuncup daun berwarna cokelat, sedangkan fase 4 dan 5 ditandai dengan daun mulai berwarna hijau muda serta terlihat dari daun berwarna hijau tua.
"Kelima fase tersebut memerlukan waktu sampai 3 bulan dan Sumut sudah memasuki fase kedua," ujar Edy.
Edy menyebutkan, setelah rendah hingga April, produksi karet Sumut mengalami produksi tertinggi pada bulan Oktober – Desember.
"Pengusaha dan petani karet berharap harga jual karet meningkat di tengah produksi yang sedang turun," katanya.
Edy belum bisa menyebutkan produksi karet Sumut maupun Indonesia di Januari dan Februari 2019.
Namun di 2018, pada Januari dan Februari, produksi karet Indonesia, masing - masing sebanyak 295.000 ton dan 298.100 ton.
"Ada prediksi produksi karet alam Indonesia di 2019 menurun lagi dari 2018 karena sudah banyaknya pohon karet ditebang dampak harga jual yang tidak menjanjikan," katanya.
Gapkindo : musim gugur daun tanaman karet Sumut memasuki fase kedua
Minggu, 24 Februari 2019 19:56 WIB 2856