Medan (ANTARA) - Tujuan ekspor karet Sumatera Utara sedikitnya sudah ke 31 negara dengan terbesar Jepang, Amerika Serikat, Republik Rakyat Tiongkok, Brazil dan Kanada.
"Meski ada tren penurunan volume ekspor, tetapi tercatat tujuan ekspor karet Sumut sedikitnya ke 31 negara," ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Minggu.
Dari 31 negara, ekspor terbesar ke Jepang (31,61 persen), AS (11,73), RRT (9,24), Brazil (9,11), dan Kanada 6,57 persen dari total volume ekspor karet Sumut.
Menurut dia, penurunan volume ekspor antara lain didorong berkurangnya pembelian dari pabrikan ban di sejumlah negara.
Pabrik ban cenderung membeli karet dari Thailand yang menjual komoditas itu dengan harga yang lebih murah dibandingkan produk Indonesia.
Kemudian, terganggunya penjualan ke Rusia meski dampaknya tidak terlalu besar.
Diakui, produksi karet Sumut juga masih belum banyak karena curah hujan yang masih tinggi.
"Seyogianya, produksi perkebunan karet di Sumut sudah membaik, namun nyatanya masih terganggu dengan adanya peningkatan frekuensi curah hujan yang masih cukup tinggi," katanya.
Tercatat, volume ekspor karet Sumut pada Januari-April 2022 turun 2,72 persen dibandingkan periode sama tahun 2021 atau menjadi 131.718 ton.
Harapannya, ujar Edy, ekspor membaik di kuartal II (Mei-Agustus) dan III (September-Desember).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanudin menyebutkan, nilai ekspor karet dan barang dari karet Sumut pada triwulan I 2022 turun 15,4 persen dari periode sama 2021.
Nilai ekspor golongan barang itu turun jadi 358,768 juta dolar AS dibanding periode sama 2021 senilai 424, 321 juta dolar AS.
Penurunan nilai ekspor sejalan dengan turunnya volume penjualan.