Jakarta (Antaranews Sumut) - Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 5,2 mengguncang Pandeglang, Banten pada Kamis, pukul 06.41 WIB, namun tidak berpotensi tsunami.
Informasi dari Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono yang diterima di Jakarta, Kamis, analisis BMKG setelah pemutakhiran menunjukkan gempa tersebut memiliki bermagnitudo 5,0.
Gempa yang terjadi di wilayah Samudera Hindia selatan Jawa, tepatnya pada koordinat 7,07 LS dan 105,64 BT atau berlokasi di laut pada jarak 84 kilometer arah selatan Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten pada kedalaman 56 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia," katanya.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar Obliqe Turun (Oblique Normal Fault).
Dampak gempa bumi berdasarkan informasi dari masyarakat, dirasakan, antara lain di daerah Malingping, Cijaku, Panggarangan, Bayah, Ciptagelar, dan Wanasalam III MMI, sedangkan daerah Pelabuhan Ratu dirasakan II MMI.
Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Gempa magnitudo 5,2 guncang Pandeglang tidak berpotensi tsunami
Kamis, 14 Februari 2019 10:31 WIB 1142