Sei Rampah (Antaranews SUmut) - Hari Ibu di Indonesia lahir dari pergerakan bangsa Indonesia, dalam pergerakan kemerdekaan peran perempuan Indonesia sungguh mengesankan.
Sebagai buktinya antara lain terlihat dalam Kongres Perempuan pertama tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta sebagai tekad bersama mendorong pembentukan Indonesia untuk merdeka.
Demikian sambutan Bupati Serdang Bedagai (Sergai) Ir H Soekirman dalam acara Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-90 tingkat Kabupaten Sergai Tahun 2018 bertempat di Aula Sultan Serdang Komplek Kantor Bupati di Sei Rampah, Senin, (17/12).
Lebih lanjut disampaikan Bupati bahwa hakekat PHI adalah untuk meningkatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna hari ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan Bangsa Indonesia.
Peringatan Hari Ibu ke-90 kali ini mengusung tema "Bersama Meningkatkan Peran Perempuan dan Laki-Laki Dalam membangun Ketahanan Keluarga Untuk Kesejahteraan Bangsa".
Tema ini dibangun dengan melihat kondisi Bangsa Indonesia serta menyelaraskan dengan arah kebijakan pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, sebagaimana yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019 serta mewujudkan nawacita sebagai salah satu agenda nasional.
Oleh karenanya Bupati Soekirman berharap agar setiap keluarga tetap semakin harmonis. Dan dihimbau untuk bersama menggalakkan budaya lisan seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin mengkhawatirkan.
"Saya teringat satu judul buku To Have or To Be, memiliki atau menjadi. Saya rasa patut kita renungkan bersama bahwa untuk apa memiliki harta dan pasangan yang cantik dan tampan namun hati kita tidak tenang dan bahagia," katanya.