Taput (Antaranews Sumut) - Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Tapanuli Utara sejak sore hari sekira pukul 17.00 WIB, Senin (10/12), hingga dini hari tadi pukul 03.00 WIB, menyebabkan longsor di sejumlah empat titik, yakni Hitetano Sipahutar, kawasan Salib Kasih Siatasbarita, jalinsum Tarutung-Sipirok di Simasom Pahae Julu, dan Sisoding Parmonangan.
"Empat titik lokasi di empat kecamatan, yakni Sipahutar, Siatasbarita, Pahae Julu, dan Parmonangan mengalami longsor," terang Kepala Dinas Pekerjaan Umum Taput, Anggiat Rajagukguk, Selasa (11/12).
Baca juga: Tertimbun longsor, Jalur lintas Tarutung-Sipahutar lumpuh 10 jam
Disebutkan, peristiwa bencana longsor tersebut justru terjadi atas dinding tebing jalan yang mengakibatkan badan jalan tertimbun material longsoran berupa tanah, bebatuan, dan pepohonan.
Anggiat menyebutkan, pihaknya telah menurunkan sejumlah alat berat untuk mengevakuasi material longsor yang menutupi badan jalan agar jalur lalulintas segera kembali lancar.
"Saat ini, dua unit alat berat telah dioperasikan untuk mengevakuasi material longsor," ujarnya.
Dikatakan, evakuasi material longsor dilakukan secara marathon, dimana lokasi longsor yang menutup jalan lintas Tarutung-Sipahutar, dan jalinsum Tarutung-Sipirok, menjadi sasaran penanganan pertama.
"Kedua alat berat tersebut sekarang sudah berada di Sisoding Parmonangan, dan kawasan Salib Kasih Siatasbarita," jelasnya.
Anggiat menginformasikan, untuk mengantisipasi terjadinya bencana akibat tingginya curah hujan saat ini, pihaknya telah menyiagakan seluruh alat berat yang dimiliki Pemkab Taput selama 24 jam untuk dapat segera diterjunkan dalam menangani dampak bencana bakal terjadi.