Langkat (Antaranews Sumut) - Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Wampu Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, terus berbenah guna memberikan pelayanan air minum kepada para pelanggannya yang berada di 15 unit pelayanan, sesuai dengan fungsinya.
Hal itu disampaikan Direktur Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Wampu Langkat Puncana Sitepu, di Stabat, Minggu.
Puncana menjelaskan dalam rangka menjalankan fungsi tersebut kegiatan perusahaan yang dipimpinnya meliputi mengolah sumber air untuk memperoleh air bersih dan menyalurkannya kepada pelanggan, membangun jaringan distribusi dan transmisi dalam rangka untuk mengoptimalkan penyaluran air bersih.
Selain itu juga melakukan pemeliharaan jaringan distribusi dan transmisi untuk terus menekan angka kebocoran atau kehilangan air, dengan jumlah pelanggan hingga Juli 2018 ini sudah mencapai 17.310 sambungan rumah, katanya.
Dimana untuk melayani sambungan air minum kepada pelanggan tersebut terdapat 15 yang ada diantaranya Bahorok, Rumah Galuh, Tanjung Langkat, Kuala, Sirapit, Stabat, Secanggang, Tanjung Beringin, Tanjungpura, Jaring Halus, Kwala Begumit, Gebang, Kwala Gebang, Pangkalan Brandan dan Pangkalan Susu.
Puncana menyampaikan pelayanan air bersih yang dilakukan perusahaannya mempergunakan sumber air baku diantaranya air permukaan yaitu sungai Wampu, sungai Bingei, sungai Pelawi, sungai Tempo, sungai Bekulap, sungai Bahaorok.
Ada juga sumber air gravitasi yaitu yang ebraad di Rumah Galoh Kecamatan Sei Bingei, sumber air tanah yaitu sumur bor Pangkalan Susu, Gebang, Stabat, Jaring Halus, Kwala Gebang, katanya.
"Dalam rangka mendukung program pemerintah pihaknya juga terus berupaya untuk mewujudkan pelayanan air bersih ini di kawasan Kecamatan Sei Lepan, Kutambaru, Batang Serangan, Sawit Seberang, Pematang Jaya, Brandan Barat dan Wampu," ujarnya.
Ia juga menjelaskan perusahaan air minum ini selama tiga tahun terakhir ini mempunyai laba dan rugi, untuk tahun 2015 sempat berlaba sebesar Rp 252.390.000, namun ditahun 2016 saat peralihan kepemimpinan dari Direktur sebelumnya kepada dirinya di bulan Desember 2016 itu sempat terjadi kerugian sebesar Rp 1.064.368.001.
Namun seiring berjalannya waktu dengan berbagai upaya perbaikan disana sini yang dilakukan manajemen akhirnya untuk tahun 2017 yang lalu, PDAM Tirta Wampu yang dipimpinnya mempunyai laba sebesar Rp 506.777.001 berdasarkan audit akuntan publik yang sudah dilakukan, sambungnya.
Untuk itulah di tahun 2018 ini, pihaknya terus memacu 157 karyawan yang ada diberbagai unit pendistribusian air untuk meningkatkan pendapatan maupun pelayanan sehingga dengan jumlah 17.310 sambungan rumah, perusahan sudah mendapat pendapatan sebesar Rp 1.418.293.250, di Juli 2018.
Sementara untuk berbagai perbaikan guna menunjang peningkatan kinerja perusahaan juga sudah dilakukan pembangunan kantor baru unit Pangkalan Susu, penambahan kantor unit Stabat, pembenahan pelayanan Rumah Galoh Kecamatan Sei Bingei.
Termasuk perbaikan yang terus dilakukan untuk unit Pangkalan Susu, Bahorok, Sirapit, melakukan kerjasama dengan Kejaksaan Negeri Langkat, melakukan kerjasama dengan Polda Sumatera Utara, dalam mensuplay air bersih ke SPN Hinai, katanya.***4***