Langkat, Sumut, 27/6 (Antara) - Ketidaksiapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, hal logistik yang didistribusikan untuk penyelenggara pemilihan Kepala Daerah Bupati dan Wakil Bupati maupun Gubernur dann Wakil Gubernur ditemukan banyak kekurangan seperti bet petugas, baju linmas.
Hal itu disampaikan petugas penyelenggara pemungutan suara di tempat pemungutan suara (TPS) 10 Kelurahan Kwala Bingei Lingkugan VIII Bantenan Kecamatan Stabat Sugandi Sanjaya, di Stabat, Rabu.
Sugandi Sanjaya menjelaskan ada beberapa kekurangan logistik diantaranya bet nama petugas tidak ada dikirimkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Bet diganti dengan kain putih bertuliskan "Pilkada Serentak 2018".
Selain itu baju untuk petugas keamanan dilingkungan TPS sebanyak dua orang juga belum ada diterima. Padahal setiap pilkada ada baju mereka. Yang dipakai petugas ini baju putih celana hitam merupakan milik pribadi.
Putra dan Ali Gumantri selaku petugas keamanan TPS mengungkapkan yang kami pakai ini merupakan baju pribadi, bukan baju yang dijanjikan oleh KPU Langkat untuk petugas, kata mereka.
Sementara itu kekurangan logistik pilkada juga ditemukan di TPS 11 Jalan Proklamasi Stabat, tepatnya di gedung Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI)' dimana ada juga berkas dari Komisi Pemilihan Umum yang tidak lengkap seperti foto calon Bupati da Wakil Bupati maupun juga foto calon Gubernur dan Wakil Gubernur.
"Iya logistik ada yang kurang, sempat kami pertanyakan ke KPU Langkat," kata Munawir selaku Ketua Penyelenggara Pemungutann Suara (PPS).
Tidak hanya foto calon juga berkas C1 untuk Sumatera Utara juga tidak ada kami terima sehingga kami merasakan adanya kekurangan logistik. Kalau KPU tidak siap kenapa diselenggarakan pilkada ini, katanya.***2***