Medan, (Antaranews Sumut) - Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan sudah melakukan "Cochlear Implant" atau pencangkokan rumah siput terhadap 11 pasien yang mengalami gangguan pendengaran bawaan sejak lahir.
"Dalam lima tahun terakhir `Cochlear Implant` telah berhasil dilakukan pada 11 pasien dengan 16 telinga," kata Ketua Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher (THT-KL) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik dr Adlin Adnan di Medan, Kamis.
Cochlear implant sendiri menjadi salah satu pengembangan layanan di rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan itu, yang sudah berjalan selama lima tahun terakhir.
Layanan cochlear implant itu sendiri sudah menjadi kebanggaan bagi RSUP Adam Malik, dalam memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna dengan berbasiskan perkembangan teknologi medis kepada masyarakat, terutama Sumatera Utara dan sekitarnya.
Apalagi layanan cochlear implant di RSUP Adam Malik merupakan yang pertama di Sumatera.
"Khusus yang di RSUP H Adam Malik, mungkin sampai saat ini masih satu-satunya di Sumatera yang melakukan. Kalau di Indonesia, sudah dilakukan tahun 2002 di Jakarta," katanya.
Baca juga: RSUP Adam Malik gelar pap smear gratis
Cochlear implant dilakukan pada pasien dengan gangguan pendengaran saraf yang berat dan sangat berat, terutama gangguan pendengaran bawaan lahir pada anak-anak.
"Terdiri dari komponen internal dan eksternal. Komponen internal berupa elektrode yang dipasang dalam rumah siput di telinga dalam serta di bawah kulit kepala. Komponen eksternal berupa penerima suara dan sound processor diletakkan di belakang telinga menyerupai alat bantu dengar biasa," katanya.
Setelah luka operasi sembuh, berkisar dalam waktu sekitar dua minggu, kemudian alat tersebut akan diaktifkan. Pada kondisi itu, pasien baru bisa mendengar berbagai bunyi dan mempelajari suara dari bahasa orang lain.
Pasien pun masih harus menjalani terapi bicara atau habilitasi untuk dapat memahami apa yang dia dengar, dan kemudian mengucapkannya, hingga dapat berkomunikasi layaknya manusia normal.
Terkait dengan proses terapi bicara tersebut, operasi pemasangan cochlear implant sebaiknya dilakukan pada rentang usia satu hingga tiga tahun, untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Hal itu perlu dilakukan, mengingat pada usia tersebut, pasien masih dapat mempelajari berbagai jenis suara dan kata-kata dengan baik.
"Proses rehabilitasi ini yang sebenarnya paling penting dan butuh waktu, dan itu bisa lama. Tergantung banyak faktor, dari segi orang tua dan anaknya sendiri," kata dr Adlin.
RSUP Adam Malik tangani pasien "Cochlear Implant"
Kamis, 22 Maret 2018 16:46 WIB 6778