"Rencananya bangunan yang lengkap dengan alat pengering jagung itu dimulai bulan Maret dan segera dioperasikan tahun 2018 juga, " ujar Kepala Perum Bulog Divre 1 Sumut, Benhur Ngkaimi di Medan, Senin.
Pusat Distribusi jagung itu berkapasitas 30.000 ton.
"Dengan adanya pusat distribusi jagung itu diharapkan bisa menjaga kestabilan harga jagung di Sumut khususnya di tingkat petani," ujar Benhur.
Baca juga: Bulog Sumut sudah op beras 9.700 ton
Dewasa ini, Bulog membeli jagung petani seharga Rp3.100 per kg untuk jenis pipil kering dengan kadar kekeringan air 14 persen.
"Bulog Sumut siap menampung hasi panen petani berapapun jumlahnya tapi tentunya harganya sesuai mutu," ujarnya.
Baca juga: Bulog Sumut targetkan pembelian 20.000 ton beras
Dewasa ini, Bulog membeli jagung petani seharga Rp3.100 per kg untuk jenis pipil kering dengan kadar kekeringan air 14 persen.
"Bulog Sumut siap menampung hasi panen petani berapapun jumlahnya tapi tentunya harganya sesuai mutu," ujarnya.
Baca juga: Bulog Sumut targetkan pembelian 20.000 ton beras
Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU Medan, Ramli Simanjuntak mendukung rencana Bulog Sumut membangun pusat distribusi jagung karena selama ini petani mengeluhkan harga yang tren rendah.
Harga jagung pekan ini sebesar Rp2.600 - Rp2.900 per kg dengan kondisi basah.
"Hasil pengamatan KPPU, harga jagung yang rendah di tingkat petani Sumut karena mata rantai distribusi yang panjang," katanya.
Dengan adanya Pusat Distribusi Jagung milik Bulog yang perusahaan BUMN, maka kendala perdagangan jagung yang tren merugikan petani diharapkan bisa teratasi.