Tapteng (Antaranews Sumut --Seorang wanita pelayan kafe ditemukan tewas di belakang kafe milik Soritua Simarmata di Desa Sipeapea, Kecamatan Sorkam, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Korban bernama Lasma Manalu (40) warga Desa Hiteurat, Kecamatan Sorkam Barat, Tapteng. Korban diduga ketakutan saat petugas Satpol PP Tapteng menggelar razia di lokasi kafe tersebut.
Kapolres Tapteng AKBP Hari Setyo Budi melalui Paur Subbag Aiptu Hasanuddin Hasibuan mengatakan sebelumnya petugas Satpol PP Tapteng merazia kafe tersebut Minggu, (14/1) sekitar pukul 01.30 WIB. Empat orang pelayan kafe ketakutan dan melarikan diri ke belakang kafe.
"Setelah petugas Satpol PP Tapteng melaksanakan razia dan meninggalkan kafe, korban sempat menelepon pemilik kafe Soritua Simarmata untuk meminta minum. Tidak berapa lama pemilik kafe sampai di TKP kemudian korban ditemukan tidak bernyawa lagi dan mengeluarkan buih dari mulut serta hidung,"katanya
Petugas kepolisian bersama warga kemudian mengevakuasi korban dari belakang kafe, dan sejumlah saksi termasuk pemilik kafe sudah dimintai keterangan atas peristiwa menghebohkan itu. Kasus ini pun telah ditangani Polres Tapteng untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kepala Satpol PP Tapteng Hikmal Batubara membenarkan pihaknya menggelar razia dengan mengerahkan sebanyak 60 personil.
Tim razia Satpol PP menyasar tiga titik lokasi di Tapteng yakni Tanah Merah, Kecamatan Pinangsori, Sipeapea dan Pantai Binasi, Kecamatan Sorkam.
Hikmal mengaku tidak mengetahui soal penemuan mayat seorang pelayan kafe yang ditemukan di kafe di Desa Sipeapea usai razia petugas Satpol PP.
"Manalah tau kami pulaknya itu, kepemimpinan saya tidak satupun dibenarkan untuk melakukan pemukulan saat operasi atau menggelar razia, selain itu juga saat razia para pelayan-pelayan cafe yang ada di tempat itu sehat-sehat semua," katanya.
Hikmal menuturkan, setelah menggelar razia di kafe yang berada di desa Sipeapea tersebut, pihaknyapun meninggalkan lokasi antara pukul 01:00-02:00 WIB dengan membawa 2 orang pelayan dari kafe tersebut.
Razia yang digelar pada Minggu (14/1) itu, pihaknya mengamankan sebanyak 12 orang pelayan kafe dan saat ini telah dikirimkan ke Parawasa Brastagi untuk menjalani pembinaan.