Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) gagal mengamati asteroid 2014 JO25 yang melintas dengan 1,8 juta kilometer (km) dari Bumi karena badai yang terjadi di kawasan Bandung.
"Untuk flyby asteroid kali ini, LAPAN tidak bisa lakukan pengamatan. Cuaca amat sangat tidak mendukung," kata peneliti astronomi dan astrofisika pada Pusat Sains Antariksa LAPAN Rhorom Priyatikanto kepada Antara di Jakarta, Rabu.
Asteroid yang oleh ilmuwan Amerika Serikat (AS) disebut "the Rock"ini bergerak dengan kecepatan 33 meter per detik dengan jarak 1,8 juta km atau 4,6 kali jarak bumi ke bulan. Asteroid ini terpantau dalam gambar radar dari antena NASA di Goldstone Deep Space Communications Complex, California.
Seandainya cuaca baik, ia mengatakan LAPAN akan melakukan pengamatan optik untuk mengetahui lintasan asteroid, terutama setelah "flyby". Asteroid sebagai benda kecil di Tata Surya cukup mudah terganggu lintasannya, bisa dibelokkan oleh gravitasi bumi, bulan, atau planet lain.
Dengan jarak terpendek lima kali radius bulan, asteroid dengan ukuran 620 meter tetap harus dipantau. "Bisa jadi orbitnya berbelok dan bisa semakin dekat pada papasan berikutnya," ujar Rhorom.
Selain itu, ia mengatakan pengamatan juga dilakukan untuk menentukan ukuran dan karakteristik asteroid. Penentuan massa asteroid penting untuk "risk assessment".
Dengan jarak terpendek lima kali radius ke bulan, asteroid ini memang harus dipantau. Bisa jadi orbitnya berbelok dan bisa makin dekat pada papasan berikutnya, kata Rhorom.
"Perkiraan ukuran asteroid memang sudah ada, sekitar 620 meter kalau tidak salah. Tapi pengamatan dapat meningkatkan akurasi berapa sebenarnya ukuran asteroid," katanya.
Sedangkan pembelokan orbit asteroid, menurut dia tidak bergantung pada massanya. Yang lebih penting adalah seberapa dekat jaraknya dengan bumi, semakin dekat gravitasi bumi dapat membelokkan orbitnya secara signifikan.
Asteroid 2014 JO25 ditemukan oleh astronom di the Catalina Sky Survey, Arizona, pada Mei 2014, dalam proyek Near-Earth Objects Observations Program NASA yang berkolaborasi dengan University of Arizona.
Jarak asteroid 2014 JO25 dengan bumi kali ini merupakan jarak terdekat dalam 400 tahun terkahir, dan diperkirakan akan mencapai titik lebih dekat lagi dengan bumi setidaknya 500 tahun lagi.
Akibat Badai Lapan Gagal Amati Asteroid
Rabu, 19 April 2017 23:33 WIB 2889