Medan, 5/4 (Antara) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mendorong pembangunan rumah vertikal atau rumah susun untuk mendukung program pembangunan satu juta unit rumah.
"Dorongan ke pembangunan rumah vertikal karena semakin sulitnya mendapatkan lahan apalagi dengan harga murah seperti untuk rumah MBR (masyarakat berpenghasilan rendah)," kata Gubernur Sumut HT Erry Nuradi di Medan, Rabu.
Dia mengatakan hal itu pada acara Ground Breaking Rumah Susun Sukaramai oleh Menteri Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mochamad Basuki Hadimuljono dan dihadiri beberapa menteri lainnya.
Menurut dia, dewasa ini di Sumut ada sebanyak 192.000 unit rumah yang tidak layak huni.
Sementara kebutuhan rumah di Sumut sekitar 700 ribuan unit.
"Jadi selain fokus memperbaiki rumah yang tidak layak huni, Pemprov Sumut juga melakukan berbagai upaya untuk mendorong terwujudnya program pembangunan satu juta unit rumah secara nasional," katanya.
Meski diakui banyak tantangan khususnya menyangkut pengadaan lahan, gubernur mengaku yakin dukungan untuk program pembangunan sejuta unit rumah bisa dilakukan di pemerintah kota dan kabupaten di Sumut.
Keyakinan semakin besar karena ada Undang-Undang tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman.
"UU itu akan membuat masyarakat dapat memiliki akses yang lebih besar untuk mempunyai rumah sehat dan layak huni," katanya.
Gubernur menegaskan, adanya rumah vertikal khususnya di Medan dapat memicu pertumbuhan ekonomi.
HT Erry Nuradi mengaku, selain Medan, potensi pembangunan rumah vertikal di Deliserdang dan termasuk Binjai.
"Paling besar potensinya di Medan dan Deliserdang karena penduduk kedua kota itu jumlahnya hampir mencapai 30 persen dari total penduduk Sumut," ujar HT Erry Nuradi.
Jumlah penduduk Sumut mencapai 14 juta jiwa, dan tercatat sebagai provinsi ke empat terbesar setelah Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.