Medan, 22/12 (Antara) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara meluncurkan "Kartu PATEN" ATAU Kartu Pangan Terpadu Negeri untuk identitas diri pelanggan utama Toko Tani Indonesia yang terus dikembangkan di daerah itu.
"Program Kementerian Pertanian yang mendirikan Toko Tani Indonesia (TTI) terus diupayakan dikembangkan dengan cepat dan baik oleh Pemprov Sumut karena memang terbukti sangat membantu masyarakat dan petani," kata Gubernur Sumut HT Erry Nuradi di Medan, Kamis.
Dia mengatakan itu usai peluncuran "Kartu PATEN" yang merupakan identitas pelanggan utama Toko Tani Indonesia (TTI) di Sumut.
Kartu PATEN itu sendiri dibuat untuk memberi kemudahan kepada konsumen dalam mengakses bahan pangan murah dan berkualitas di TTI tersebut.
Seperti diketahui, kata dia, TTI dihadirkan pemerintah untuk memberi kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan harga bahan pokok dengan harga lebih murah menyusul diputusnya mata rantai perdagangan barang itu.
Harga beras di TTI misalnya hanya Rp7.900 per kg yang jauh lebih murah dari harga di pasar.
Hingga dewasa ini, ada 90 jumlah TTI di Sumut yang tersebar luas di berbagai kota/kabupaten seperti Kota Medan sebanyak 32 toko, Deliserdang 18 toko, Kabupaten Serdang Bedagai 14 toko, dan di Kabupaten Langkat sebanyak 26 toko.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumut Dahler Lubis menjelaskan, penyusunan grand design ketahanan Pangan Sumut 2016-2025 merupakan inisiatif Komisi B DPRD Sumut.
Grand design itu diharapkan dapat menjadi petunjuk arah pelaksanaan kegiatan di bidang ketahanan pangan melalui rencana aksi yang telah disusun.
Pemprov Sumut sendiri berupaya mengembangkan TTI yang merupakan bagian dari Program Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM).
"Badan Ketahanan Pangan sendiri terus berupaya membina Gapoktan mau pun TTI pelaksana. Dukungan kuat juga harusnya datang dari pemkab/pemkot," katanya. ***4***
(T.E016/B/I023/I023) 22-12-2016 17:16:26