Seirampah, 14/4 (Antarasumut) - Seluruh lembaga adat di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) diharapkan agar menghidupkan dan mengembangkan budaya lokal, seperti diibaratkan mengangkat batang terendam agar tidak menghilang serta tergerus pada generasi mendatang.
Dengan peranan aktif dari lembaga adat untuk membangkitkan kembali gairah seni dan budaya maupun kearifan lokal dari berbagai suku etnis di Kabupaten ini, sehingga nantinya dapat dipelajari oleh generasi penerus dan menggugah semua pihak mencintai budaya daerah ini.
Harapan ini dikemukakan Bupati Sergai Ir. H. Soekirman ketika menerima kunjungan audiensi silahturahmi dari pengurus beserta jajaran organisasi Himpunan Masayarakat Adat (HIMASDAT) di Ruang Kerja Bupati Kompleks Kantor Bupati di Sei Rampah, Rabu (13/4).
Dihadapan jajaran Ketua dan Pengurus HIMASDAT Sergai, Bupati Soekirman mengatakan bahwa di era globalisasi ini banyak pagelaran seni yang menampilkan kearifan budaya lokal dan dikemas dengan ciri khas menarik serta apik, tapi kenyataannya kurang diminati sebagian orang.
Karenanya, peran serta HIMASDAT sebagai salah satu organisasi kebudayaan di daerah sangat menonjol untuk mengangkat pembangunan budaya Sergai yang tidak bisa dilihat dari pembangunan fisik semata, akan tetapi perlu ada sentuhan dan inovasi maupun kreasi dalam mengemas kesenian tersebut sehingga membangkitkan minat masyarakat untuk mencintai budaya tersebut.
Diakhir arahan Bupati H. Soekirman menegaskan kembali bahwa budaya merupakan aset yang tak ternilai harganya, sebagai warisan turunan nenek moyang ribuan tahun lalu dan tugas kita adalah melestarikan kepada generasi selanjutnya.
Apalagi setiap budaya yang dimiliki dari masing-masing suku etnis di Tanah Bertuah Negeri Beradat ini memiliki ciri khas masing-masing, walau nilai norma kaidah berbeda-beda namun memiliki tujuan yang sama untuk perdamaian, persatuan dan kesatuan dalam Bhineka Tunggal Ika, tandas Bupat Sergai.
Pada kesempatan yang sama Ketua HIMASDAT Sahril Matondang turut memberikan apresiasi tinggi atas upaya yang selama ini dilakukan oleh Pemkab Sergai dalam mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya.
Hal ini sesuai dengan tujuan program kerja HIMASDAT yakni melestarikan dan mengembangkan kesenian dan budaya serta adat istiadat.
Lebih lanjut Sahril Matondang mengatakan HIMASDAT sebagai organisasi kemasyarakatan didalam susunan kepengurusan dan keanggotaan yang terdiri dari 20 etnis budaya suku bangsa.
Dasar pembentukan HIMASDAT dijelaskan Sahril dilatarbelakangi minimnya keterlibatan tokoh adat di desa dalam pembangunan sosial budaya dan adat istiadat setempat.
Sedangkan program prioritasnya selaras dengan tujuan untuk mengangkat kearifan budaya lokal, selain itu HIMASDAT juga selalu berkoordinasi dengan Pemkab Sergai atas kegiatan yang telah dilakukan, pungkas Sahril Matondang.
Untuk kedepannya akan dilaksanakan program melimpahkan tugas dan wewenang perwakilan HIMASDAT Sergai ke tingkat Desa yakni membantu pemerintahan Desa dalam menyusun Perdes tentang perlindungan dan pelestarian seni budaya serta hukum adat istiadat setempat. Dalam hal ini akan melaksanakan koordinasi dengan HIMASDAT Sergai atas perencanaan kegiatan di Desa serta menyampaikan laporan dan pertanggung jawaban atas kegiatan yang telah dilaksanakan.