Medan, 11/4 ( (Antara) - PT Perusahaan Listrik Negara mulai memasang mesin pembangkit listrik kapasitas 12 MW asal Langsa, Aceh, untuk bisa dioperasikan guna memulihkan aliran listrik di Nias, Sumatera Utara.
"Sesampainya pembangkit yang dikirim melalui Sibolga pada Minggu, langsung dikerjakan Senin memenuhi perangkat yang dibutuhkan seperti pemasangan trafo, panel hingga pemasangan tangki minyaknya, "ujar Deputi Manager Hukum dan Humas PT PLN Wilayah Sumut, Mustafrizal yang dihubungi melalui telepon selularnya, Senin.
Mustafrizal mengaku sedang berada di Nias untuk memantau langsung kerja tim teknis pemulihan pemadaman listrik di Nias yang hingga kini sudah mencapai 95 petugas.
Dengan langkah cepat itu, PLN berharap pemadaman listrik di Nias bisa di atasi secepatnya hingga 100 persen.
Dia mengakui, ada beberapa hambatan dalam pengerjaan mesin pembangkit listrik yang baru datang dan sebelumnya antara lain terjadinya hujan.
Hambatan lain adalah jarak tempuh ke Nias yang cukup jauh sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk barang-barang yang dibutuhkan bagi pengadaan mesin pembangkit listrik dan lainnya.
"Namun PLN terus berupaya maksimal agar mesin pembangkit itu cepat selesai dipasang untuk bisa dioperasikan segera sehingga bisa memenuhi kebutuhan listrik di daerah itu setelah sejak 1 April malam daerah tersebut mengalami pemadaman total karena berhentinya operasional PLTD yang disewa PLN di daerah itu," katanya.
Menurut Mustafrizal, pascapemadaman listrik secara total di Nias, PLN mempercepat proyek pembangunan pembangkit di daerah itu.
Program PLN Sumut bekerja sama dengan PLN Batam B�Right sebagai IPP (Independent Power Producer) yang akan membangun Pusat Listrik Mesin Gas (PLTMG) 25 MW di Desa Idanoi, Gunung Sitoli yang dijadwalkan merupakan program jangka menenengah misalnya direncanakan akan dipercepat.
PKTMG itu diharapkan dapat beroperasi pada bulan Agustus 2016 dengan harapan kondisi kelistrikan di Nias bisa terpenuhi segera mungkin.
Adapun hingga mendekati pertengahan April, PLN sudah mendatangkan dan mengoperasikan 41 mobile genset dengan kapasitas 3,2 MW di Nias.
Dia tidak bersedia menyebutkan berapa dana yang sudah dikeluarkan untuk pemulihan pemadaman listrik di Nias itu.
"Belum dihitung.Yang pasti pemulihan pemadaman harus terus dilaksanakan karena masalah listrik di Nias juga sudah dinyatakan `emergency` oleh pemerintah," katanya.