Labuhanbatu Selatan, 28/1 (Antarasumut) - Pemerintah Daerah Labuhanbatu Selatan telah mengeluarkan peraturan daerah (Perda) tentang penanganan bencana alam. Mengingat pergantian musim dari musim kemarau ke musim
penghujan perlu diantisipasi.
Kabag Humas dan Infokom Labusel Muhammad Irsan, Kamis menjelaskan bahwa Pemkab Labusel selalu melakukan evaluasi - evaluasi kerja tentang penanganan bencana alam termasuk bencana banjir dari pergantian musim kemarau ke musim penghujan.
Dari pengalaman-pengalaman tahun sebelumnya, Pemkab pun membuat Perda tentang penanganan bencana alam tersebut.
"Pemkab Labusel membuat Perda bencana alam ini, tentu berdasarkan evaluasi kerja setiap tahunnya, mengingat banjir kiriman air sungai sering terjadi," katanya.
Akibat bencana alam seperti banjir, kata dia, harus ada cara mengantisipasinya, karena bisa saja akan menimbulkan korban jiwa maupun kerugian material yang tidak sedikit.
Meskipun yang namanya bencana bisa terjadi dimana saja, makanya perlu diwaspadai disaat musim penghujan datang yang dikuti angin bertiup kencang ataupun kebakaran hutan sangat diperlukan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai, seperti tenda pengungsian atapun lainnya.
"Artinya diperlukan, peraturan daerah (Perda) dalam mengantisipasinya, agar lebih tanggap dalam mengambil berbagai keputusan strategis seperti penetapan status siaga bencana sekaitan antisipasi dan penanganan bencana tahunan itu," terangnya
Selain itu, kata dia, anggaran penanggulangan bencana merupakan peran pemerintah
daerah melalui instansi terkait. Karena itu, sangat penting dalam mengantisipasi bencana,
khususnya dalam menganggarkan dana penanggulangan bencana yang dituangkan di APBD baik bersumber APBD maupun APBN.
"Jadi, setiap daerah memiliki anggaran penanggulangan bencana bisa saja menanggulangi melalui dinas BPBD," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Hukum Setdakab Labusel Sarbaini Harahap, sebelumnya mengatakan, bahwa pemerintah daerah Labuhanbatu Selatan telah mengeluarkan 4 Perda selama tahun 2015, termasuk Perda tentang Penanggulangan Bencana Alam.