"Sumut berada dalam urutan ke tujuh setelah Sulawesi Selatan," kata Kepala Indonesian Stok Exchange Perwakilan Medan M Pintor Nasution di Medan, Rabu.
Data di Indonesia Stock Exchange/Bursa Efek Indonesia Perwakilan Medan menunjukkan, dari Rp130,75 miliar itu, terbesar dari investor di Medan sebesar Rp102 miliar.
Setelah Medan, transaksi terbesar lainnya berasal dari investor Padangsidempuan Rp14,8 miliar, Labuhanbatu Rp3,8 miliar, Deliserdang Rp2,6 miliar dan Tebingtinggi Rp2,5 miliar.
Menurut dia, transaksi investor di bursa setiap tahun semakin tinggi dan itu membuat Sumut masuk dalam sepuluh besar dalam transaksi di Indonesia.
Sumut, kata Pintor, berada dalam urutan ke tujuh setelah Sulawesi Selatan.
Posisi pertama dari investor DKI Jakarta, disusul Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten dan Sulawesi Selatan.
"Manajemen BEI (Bursa Efek Indonesia) Medan terus berupaya mensosialisasikan pasar modal agar masyarakat meningkatkan investasinya di luar produk tabungan perbankan yang selama ini dikenal," katanya.
Masyarakat, kata dia, harus bisa mengambil keuntungan di pasar modal seperti yang sudah lama dilakukan investor asing.
Pintor menyebutkan, jumlah investor di Sumut dewasa ini yang masing-masing berasal dari institusi sebanyak 8.347 sub rekening efek dan individu atau personal 560.999 orang dinilai masih belum maksimal dibandingkan potensinya yang tercermin dari jumlah masyarakatnya.
"BEI akan terus melakukan sosialisasi termasuk ke kampus-kampus seperti yang sudah dilakukan mengingat potensi investor muda juga cukup besar," katanya.
Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Legowo Kusumonegoro, mengatakan, memang sudah seharusnya masyarakat mulai berinvestasi di luar dalam bentuk tabungan atau deposito untuk bisa mendapatkan finansial lebih besar di jangka panjang.***3***
(T.E016/B/N002/N002) 02-03-2016 20:28:37