Tebing Tinggi,27/2(antarasumut)-Dalam keadaan sekarang bukan hanya ada aliran sesat di bumi Pancasila ini tetapi umat pun ada yang sesat.
Jika hal ini dibiarkan terus bisa mengancam kedaulatan Bangsa ini yang didirikan para pendahulu kita dengan perjuangan, tumpah darah dan nyawa.
Hal ini disampaikan Walikota Tebing Tinggi H.Umar Zunaidi Hasibuan pada Muzakaroh ke II yang MUI Tebing Tinggi di Mesjid An Namirah Jl.G.lauser,Sabtu.
Disampaikan Walikota, melalui ajaran aliran yang sesat itulah akhirnya melahirkan kader-kader yang sesat pula, dan muncullah sikap Radikalisme dan menganggap dirinya yang paling benar, dan orang lain senantiasa salah, apalagi terhadap Pemerintah.
Islam tidak pernah mengajarkan sikap radikalisme, dalam menyampaikan sesuatu, Islam mengajarkan dengan sopan santun, beretika dan penuh sikap penuh toleran kepada siapapun,ujarnya.
Walikota menghimbau kiranya jangan buru-buru menyatakan Sesat, kita harus tau dahulu sesatnya dimana dan untuk mengetahuinya secara jelas dan pasti ada lembaga MUI yang akan mengkajinya secara mendalam, nantinya akan disampaikan kepada umat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk itu pula, H.Umar Zunaidi Hasibuan berharap kepada orang tua agar mendidik anak-anaknya mengenal agama sejak dari dini utamanya membaca Al-Quran,agar kelak tidak gampang terpengaruh dengan ajaran yang sesat. Kita berharap generasi yang ditinggalkan dimasa datang lebih tangguh, kuat dan cerdas, ujarnya.
Sementara Drs.H.Sukon Saragih,M.Ag dalam ceramahnya antara lain mengatakan forum Muzakarah sangatlah tepat untuk menangkal berkembangnya aliran sesat ditanah air.
Kemajuan teknologi informasi dan kebebasan berpendapat memuluskan cepatnya faham sesat berkembang yang disampaikan para tokohnya merekrut orang-orang untuk bergabung dengan mereka, ujarnya.
Dikatakannya Lemahnya pemahaman agama dan tekanan ekonomi menjadi faktor utama terjerumusnya banyak orang ke aliran ini, diantaranya Gafatar,Amanat Keagungan Ilahi,Mukmin Muballigh,Ahmadiyah,Inkrassunnah,Salamuliah,Syiah dan lain-lain.
Ulama-ulama palsu banyak tumbuh subur dimana-mana, ceramahnya dikemas lelucon,lawak dan guyon,ajaran agama berubah jadi tontonan bukan tuntunan yang semuanya hanya sekedar mencari populeritas.
Bukan saja nabi palsu yang berbahaya,ulama-ulama palsu lebih berbahaya lagi, dalam tausyiahnya selalu menyampaikan hadis palsu. akibatnya umat Islam tidak Istiqomah menjadi malas,santai,mudah,lemas,loyo dan lumpuh ujarnya.
Untuk mencegahnya H.Sukron mengatakan ada beberapa langkah diantaranya ulama secara insentif melakukan pertemuan,dialog,diskusi,muzakaroh guna membangun kekompakan, bersatu berjuang membina, menuntun, melindungi,mendidik umat.
Menanamkan pendidikan tauhid yang benar,menggalakan upaya salam (Asmahul Husnah),membiasakan shalat ke mesjid atau musholla, mengingat Allah dengan mengingat mati,sholat subuh dimasjid, membaca Al-Quran dirumah, anak remaja,mahasiswa membiasakan diri membayar zakat fitra sendiri meskipun membeli beras dari biaya orang tua.