Tebing Tinggi,19/7(antarasumut)- Walikota Tebing Tinggi H.Umar Zunaidi Hasibuan membuka bimbingan teknik persampahan Kota Tebing Tinggi Tahun 2016 dan sekaligus sebagai narasumber.
Acara yang diikuti 200 peserta digelar di anjungan Sri Mersing Lapangan Merdeka Tebing Tinggi, Selasa yang dihadiri Kapolres AKBP.Hj.Ceicu Cahyati.
Menurut Walikota, masalah sampah jika diatasi bersama-sama pasti semua bisa dilakukan dan akan memperoleh prestasi. Salah satu buktinya, pada 22 Juli ini Tebing Tinggi akan kembali memperoleh piala Adipura tahun 2016 untuk kedua kalinya dari sedikit Kota di Indonesia.
"Piala Adipura itu sendiri tidak bisa dibeli, namun diraih melalui lewat proses yang penilaian tim yang terdiri dari orang-orang yang sangat berkopeten, dan bahkan saya sendiri sebagai Walikota harus mengikuti tes dahulu,"ujarnya.
Dikatakannya, saat ini sampah bukan lagi dipandang sebagai beban. Sampah seharusnya tidak memberatkan masyarakat dan pemerintah , jika diolah menjadi bahan bernilai ekonomi dan dapat menambah pendapatan keluarga,seperti untuk membiayai rekening listrik atau air.
Sampah itu punya nilai ekonomis yang tinggi jika dikemas dengan baik, dan bintek ini dapat dimanfaatkan dengan berbagai kegiatan, hilangkan paradigma sampah tersebut jadi beban.
Sebagai Narasumber Walikota dengan thema pengelolaan sampah didaerah/negara maju, dengan rinci menjelaskan bagaimana sampah dikelola secara baik dibeberapa negara dan dimanfaatkan untuk pembangunan seperti pembangkit liastrik.
Bahkan dengan Swiss kini sudah terpaksa mengimpor sampah dari luar karena kebutuhan sampah dinegara tersebut masih kurang untuk keperluan menggerakkan industrinya,dan dibeberapa negara lain sampah dimanfaatkan sudah mencapai 80 persen, 20 persennya di buang ke TPA.
Ditempat kita masalah sampah justeru sebaliknya, 80 persen dibuang ke TPA yang 20 persen baru yang dikelola, ini mesti kita balik dan dikelola secara bersama-sama sejak dari rumah tangga masing-masing,itu bisa dilakukan apabila mau bersama-sama melaksanakannya.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Ny.Hj.Rusmiyati Harahap dalam laporannya dalam pelaksanaan ini diikuti 200 orang peserta yang berasal Bank-Bank sampah,Komunitas Peduli Sampah dan dari Pemerintahan.
Bintek bertujuan mensosialisasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat, meningkatkan peran serta dan merubah paradigma pengelolaan sampah dari kumpul,angkut,buang kepada pilah, olah dan kelola sampah.