Medan, 2/2 (Antara) - Industri manufaktur besar dan sedang di Sumatera Utara pada triwulan IV tahun 2015 masih naik atau bertumbuh 11,72 persen secara "year on year".
"Pertumbuhan manufaktur dipicu antara lain industri logam dasar, makanan, minuman, kertas dan barang dari kertas, furniture serta termasuk karet, barang dari karet dan plastik," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono di Medan, Selasa,
Industri barang dari karet dan plastik masih memberi andil paling besar atau 22,47 persen disusul logam dasar 17,87 persen, makanan 16,01 persen, minuman 15,97 persen dan kertas dan barang dari kertas 11,17 persen
Paling terendah kenaikan terjadi pada industri furniture yang hanya bertumbuh 1,31 persen.
"Pertumbuh industri manufaktur harusnya bisa lebih besar lagi kalau tidak terjadi penurunan di industri lainnya," ujarnya.
Adapun industri manufaktur yang mengalami penurunan antara lain kayu, barang dari kayu, gabus, barang ayaman dari bambu atau rotan,
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Parlindungan Purba mengatakan, industri manufaktur yang masih bertumbuh itu menolong Sumut dari terjadi keterpurukan ekspor dan geliat perekonomian lokal yang juga turun akibat daya beli melemah.
Menurut dia, meski industri karet, barang dari karet meningkat, tetapi dinilai tidak besar karena nyatanya industri itu juga sedang mengalami kesulitan akibat permintaan dan harga ekspor yang melemah.
Parlindungan menyebutkan, penurunan hasil industri memang sulit dielakkan karena dampak krisis global masih dirasakan yang antara lain membuat permintaan dan harga melemah.
"Apindo berharap pemerintah semakin memberi banyak kemudahan kepada industri manufaktur agar bisa tumbuh semakin besar di tengah masih diragukannya perekonomian di 2016," ucapnya.
Industri Manufkatur Sumut Tumbuh 11,72 Persen
Selasa, 2 Februari 2016 12:46 WIB 1586