Perbaungan, 10/11 (Antarasumut) - Peringatan Hari Pahlawan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Pemkab Sergai) yang jatuh pada 10 November 2015 dipusatkan di bantaran Sei Ular Kecamatan Perbaungan berlangsung khidmat, Selasa.
Upacara dipimpin langsung oleh Pj. Bupati Sergai Ir. H. Alwin, M.Si dan bertindak sebagai Komandan Upacara (Danup) Kapt. Arm. Paidi dan Perwira Upacara (Paup) Kapt. Inf M. Sirait.
Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Pj. Bupati Sergai Ir. H. Alwin, M.Si mengatakan peringatan Hari Pahlawan dapat dijadikan sebagai cermin atau refleksi tentang pengorbanan, keteladanan.
Serta keteguhan untuk menggapai harapan masa depan dengan terus bekerja dan bekerja dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan sejahtera sebagai cita-cita perjuangan bangsa yang termuat dalam sila kelima pancasila.
Disamping itu juga sebagai momentum untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai persatuan, kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial.
Oleh karena itu, nilai kepahlawanan sejatinya tidak akan pernah usang atau lekang dimakan zaman karena pada setiap waktu dapat diimplementasikan dan direvitalisasi dari generasi ke generasi sepanjang masa sesuai perkembangan zaman, papar Mensos Khofifah.
Lebih lanjut Menteri Khofifah menjelaskan bahwa peringatan Hari Pahlawan tahun 2015 difokuskan untuk membangun kesadaran dan ingatan kolektif seluruh bangsa Indonesia sebagai representasi pengakuan, penghormatan dan penghargaan dari nilai-nilai kejuangan untuk diimplementasikan dalam kehidupan bernegara pada waktu kini dan akan datang.
Peringatan Hari Pahlawan dengan tema “Semangat Kepahlawanan Adalah Jiwa Ragaku†bermakna untuk menginternalisasi jiwa semua anak bangsa agar nilai kepahlawanan terpatri dan merasuk kedalam sanubari yang paling dalam untuk meneladani sifat-sifat kepahlawanan yaitu rela berkorban, tanpa pamrih, bekerja keras, jujur, berani demi kebenaran serta patriotik.
Saat ini bangsa Indonesia masih menghadapi tantangan persatuan, keutuhan dan produktifitas bangsa mulai dari terjadinya konflik intoleransi antar umat beragama, berkembangnya faham radikalisme, tawuran antar kampung maupun antar pelajar, maraknya penyalahgunaan narkoba terhadap anak dan perempuan dan sebagainya.
Keadaan ini jauh dari apa yang dicita-citakan dan diperjuangkan oleh para pendiri bangsa yang telah mewariskan Negara Kesatuan Republik Indonesia kepada kita semua “ ujar Mensos Khofifah.