Medan, 12/9 (Antara) - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) memprediksi harga tandan buah segar kelapa sawit akan bergerak naik mulai Oktober 2015 atau setelah sebelumnya anjlok hingga Rp600 per kg di tingkat petani.
"Biasanya permintaan tandan buah segar mulai banyak di bulan Oktober untuk memenuhi kebutuhan pabrik di akhir tahun dan awal tahun berikutnya," ujar Ketua DPP Apkasindo, Anizar Simanjuntak di Medan, Sabtu.
Biasanya pabrikan di luar negeri sudah menyiapkan produksi untuk awal tahun pada mendekati akhir tahun, karena ada libur di bulan Desember.
Kondisi itu menyebabkan, permintaan TBS untuk diolah menjadi crude palm oil (CPO) dan produk olahan lainnya mulai tinggi sejak Oktober di setiap tahun.
"Mudah-mudahan harga TBS bisa di atas Rp650 per kg karena harga produksi petani di sekitar itu," katanya.
Pekan ini, harga TBS di tingkat petani Sibolga, Sumut dilaporkan sekitar Rp400 - Rp500 per kg dan di pabrik kelapa sawit Rp700-Rp750 per kg.
Apkasindo sendiri sudah dan terus mendesak pemerintah untuk melakukan dan menjalankan kebijakan yang berpihak ke petani.
Mulai dari soal penetapan harga patokan pemerintah (Dinas Perkebunan), di pabrikan, pembangunan infrastruktur di kawasan kebun sawit petani hingga bantuan peremajaan tanaman.
"Peremajaan tanaman khususnya di Sumut yang banyak memiliki tanaman tua dibandingkan di Riau," katanya.
Ketua sementara Apkasindo Riau, S.Sismeidinata mengakui, harga TBS di Riau cenderung lebih tinggi atau di kisaran Rp840 -Rp900 per kg di PKS.
"Apkasindo Riau memang berjuang keras dalam penentuan harga patokan TBS baik oleh pemerintah dan pabrikan," katanya.