Oleh Imran Napitupulu
Balige, Sumut, 9/7 (Antara) - Asesor Global Geopark Network, United Nations Education Scientific and Cultural Organization (GGN UNESCO), mulai meneliti kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, untuk penilaian penetapan Geopark Kaldera Toba (GKT) menjadi taman bumi warisan geologi dunia.
"Para Asesor itu akan melakukan serangkaian penelitian dalam rangka penilaian GKT untuk diakui sebagai warisan geologi dunia dengan keragaman geologi, hayati dan budaya yang masih terjaga," kata Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Toba Samosir, Ultri Sonlahir, di Balige, Kamis.
Proses penilaian (assessment) ke lapangan, dimulai Kamis, berangkat dari kota Medan menuju 'geosite' air terjun Sipiso-piso, kemudian mengunjungi Silalahi dan seterusnya ke Aek Rangat, Sitio-tio di Samosir dengan menggunakan perahu.
Kemudian, Jumat (10/7), tim asesor berada di Sigulati-Samosir, yang merupakan pusat informasi Geopark. Lalu, diteruskan ke Batu Parsidangan Huta Siallagan serta Batu Gantung (bedrock metalime stone) di Parapat.
Selanjutnya, melakukan diskusi dan observasi pada Museum Batak TB Silalahi Center di Tobasa pada Sabtu (11/7). Di sini, para asesor akan menikmati atraksi budaya tradisional Batak yang dikonservasi tari tortor tumba, sekaligus memperkenalkan aksara dan seni ukir gorga Batak.
Di akhir kunjungannya pada Minggu (12/7), para asesor ini akan melakukan observasi di Sipinsur, Kabupaten Humbahas, kemudian kembali ke Medan melalui Bandara Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara.
"Kita berharap melalui kunjungan singkat dan penilaian yang dilakukan para asesor itu dapat memberikan masukan bagi perbaikan dan pengembangan GKT hingga diterima menjadi anggota GGN-UNESCO," kata Ultri.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi menyebutkan pihaknya sangat mendukung jika Danau Toba dijadikan Geopark Global Network, namun untuk itu tentunya dibutuhkan kerja sama semua pihak.
Sebab, kata dia, hal tersebut tentu akan memberi dampak signifikan kepada masyarakat di Kawasan Danau Toba, yang tidak hanya akan dikenal sebagai taman bumi yang mendunia, namun juga menjadi sarana promosi yang sangat baik untuk hadirnya wisatawan nusantara dan manca negara.
Dengan demikian, konsep Geopark yang mencakup konservasi, edukasi dan pengembangan ekonomi masyarakat dengan prinsip "memuliakan bumi dan memberi kesejahteraan bagi masyarakat" dapat terlaksana secara sempurna, ujarnya.
"Kita semua harus berupaya secara bersama-sama agar harapan itu dapat terwujud," katanya.