Medan, 6/5 (Antara) - Nilai ekspor lemak dan minyak hewan nabati dimana ada crude palm oil atau CPO Sumatera Utara pada triwulan I tahun ini turun 26,70 persen atau menjadi 753,274 juta dolar AS.
Kabid Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Bismark S Pardamean di Medan, Rabu, mengatakan, pada triwulan i 2015, nilai ekspor lemak dan minyak hewan nabati tinggal 753,274 juta dolar AS dari periode sama tahun lalu yang sebesar 1,027 miliar dolar AS.
"Nilai ekspor yang turun itu akibat permintaan dan harga jual yang melemah dampak krisis global," katanya.
Dari beberapa negara tujuan ekspor minyak nabati itu, ekspor terbesar adalah ke India atau mencapai 88.035 juta dolar AS.
Disusul ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang sebesar 58.004 juta dolar AS.
Bismark menyebutkan, ada prediksi nilai ekspor masih melemah karena permintaan dan harga dilaporkan berfluktuasi dengan kecenderungan turun.
Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Derom Bangun, mengatakan, India bukan hanya pengimpor utama sawit Sumut, tetapi juga Indonesia.
Hal sama juga terjadi pada RRT, Amerika Serikat dan Eropa.
"Meski ada tren penurunan akibat dampak krisis global dan kebijakan India melindungi petaninya, ekspor CPO Indonesia akan tetap terbesar ke India," katanya.
Faktor itu, ujar Bangun, karena India membutuhkan banyak minyak nabati khususnya dari CPO dan Indonesia adalah salah satu negara produsen terbesar penghasil komoditas tersebut.
"Secara menyeluruh, permintaan minyak nabati memang melemah dampak krisis global," katanya.***3***
(T.E016/B/Suparmono/Suparmono)
Nilai Ekspor CPO Sumut Terus Melemah
Rabu, 6 Mei 2015 11:51 WIB 1430