Medan,17/3 (Antara) - Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho menegaskan siap mendukung rencana pembangunan 231 kilometer jalur rel kereta api baru di daerah itu yang dilakukan Kementerian Perhubungan mulai tahun 2015.
"Hasil pembicaraan dengan Direktur Jenderal Perkereta Apian Kementerian Perhubunganm Hermanto Dwiatmoko, pembangunan rel kereta api yang dimulai tahun 2015 akan selesai pada 2017," katanya usai pertemuan di Medan, Selasa.
Pembangunan jalur kereta api baru sepanjang 231 KMJR (Kilometer Jalur Rel) masing-masing berupa jalur ganda Kereta Api Medan- Bandara Kualanamu sepanjang 32 KMJR, Bandar Tinggi-Kuala Tanjung 30 KMJR, jalur Binjai-Stabat-Besitang sepanjang 85 KMJR, Medan- Gabion 4 KMJR dan jalur Rantau Prapat-Kota Pinang sepanjang 80 KMJR.
Jalur Binjai-Stabat-Besitang sepanjang 85 KMJR, merupakan pembangunan jalur yang sudah ada namun tidak aktif sehingga diaktifkan kembali.
"Pemprov mendukung proyek itu karena diyakni akan mengurangi kemacatan lalu lintas dan mendukung perekonomian.Sebagai Gubenrur, saya akan perintahkan kepala SKPD terkait untuk mendukung sepenuhnya pelaksanaan program pembangunan jalur rel itu dimulai dari pembebasan/pengadan lahan,"katanya.
Dirjen Perkereta Apian Kementerian Perhubungan, Hermanto Dwiatmoko, mengaku, meminta Pemerintah Provinsi/kabupaten/kota menjamin ketersediaan lahan di lokasi pembangunan.
"Diperlukan bantuan penuh para gubernur dan jajarannya untuk mendorong suksesnya pengadaan tanah,"ujarnya.
Dewasa ini, kata dia, proyek pembangunan itu, sedang dalam persiapan pelaksanaan konsultasi publik, penetapan lokasi (SP2LP), pelaksanaan pengadaan tanah, pemberian ganti rugi hingga pekerjaan kontruksi.
Untuk jalur Bandartinggi-Kualatanjung, pelaksanaan pengadaan tanah dimulai dengan tahapan indentifikasi dan inventarisasi dengan target minggu ke-1 April 2015.
Untuk jalur Rantauprapat-Kotapinang sendiri dalam penyusunan review amdal tahun 2015 (APBD-P), sementara jalur Kotapinang-batas Riau juga dalam pekerjaan review dan penyusunan amdal 2015 (APBD-P) dan jalur Badar Khalifah dan Batangkuis pengadaan langsung dengan luas kebutuhan lahan 5 hektare.
Seperti diketahui, Trans Sumatera Railways akan mulai dibangun dari kawasan ekonomi khusus (KEK) Sei Mangke di Sumut yang saat ini sedang dilakukan pembangunan.
Jalur kereta api Trans Sumatera itu diperkirakan terwujud pada 2030.
Saat ini, panjang rel kereta api di Sumatera mencapai 1.869 km, dimana dari jumlah tersebut sepanjang 1.348 km masih beroperasi dan 512 km tidak beroperasi.
Kereta api Trans Sumatera akan dilayani 145 lokomotif dan 1.435 unit kereta untuk mengangkut penumpang 48 juta orang per tahun.
Menurut Hermanto Dwiatmoko, selain membangun rel baru, Kemenhub juga akan menjalankan program pemasangan pintu perlintasan kereta api.
"Dananya disiapkan Kemenhub, tetapi petugas penjaga pintu perlintasan diharapkan berasal dari pemerintah daerah,"katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Sumut, Anthony Siahaan menegaskan, pihaknya siap mengadakan petugas tersebut dimana sebelumnya akan melakukan pelatihan.***3***
(T.E016/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 17-03-2015