London, 6/1 (Antara/Reuters) - Inggris telah memperketat langkah-langkah untuk mengatasi terduga pasien Ebola, menurut Menteri Kesehatan, Senin, setelah pemeriksaan di Bandara Heathrow, London, gagal untuk mendeteksi penyakit itu pada seorang perawat yang kini sakit parah.
Selama tahun lalu, pandemi Ebola terparah dunia, telah menewaskan lebih dari 7.900 orang dengan lebih dari 20 ribu kasus terdeteksi di Guinea, Sierra Leone dan Liberia. Ebola adalah demam berdarah parah yang sangat menular.
Virus itu masih menyebar di Afrika Barat terutama Sierra Leone.
Pekan lalu, Pauline Cafferkey (39) yang bekerja di lembaga Save the Children di Afrika Barat, menjadi orang pertama yang didiagnosa dengan Ebola di Inggris.
Dia terbang dari Sierra Leone ke Skotlandia melalui Maroko dan London dan telah melalui alat pemeriksa suhu tubuh bersama dengan para pekerja kesehatan lain yang kembali di Heathrow namun dia tidak menunjukkan tanda-tanda demam. Ketika dia meminta pemeriksaan lebih lanjut, enam pemeriksaan secara berturut-turut menunjukkan suhu tubuh normal sehingga dia melanjutkan perjalanannya.
Inggris mulai memeriksa para penumpang dari Afrika Barat untuk gejala Ebola pada Oktober.
"Kami telah ... memperkuat langkah-langkah kami untuk memastikan bahwa setiap orang yang berasal dari kelompok risiko tinggi yang merasa sakit akan diperiksa, dianjurkan untuk segera menemui spesialis penyakit menular dan penumpang akan dirujuk untuk tes jika diperlukan," kata Menteri Keseharan Jeremy Hunt kepada parlemen, seraya mengatakan bahwa prosedur itu telah dilakukan sejak 29 Desember.
"Bahkan jika seseorang tidak menunjukkan gejala tapi mengatakan sedikit tidak enak badan, maka kami akan mengisolasi mereka jika mereka berasal dari kelompok risiko tinggi," kata Hunt.
Pada Sabtu, rumah sakit yang merawat Cafferkey mengatakan kondisi yang bersangkutan memburuk dan sekarang berada di kondisi kritis. Hunt mengatakan bahwa sekalipun masih dalam kondisi kritis yang bersangkutan telah cukup stabil.