Medan, (Antara)- Saudi Airlines mulai 7 Desember 2014 membuka rute penerbangan Medan-Madinah dan Jeddah-Medan memanfaatkan besarnya potensi umroh, kunjungan wisatawan dan bisnis perdagangan Sumatera Utara dan provinsi lain di sekitarnya.
"Tahap awal, rencana penerbangan dua kali seminggu yakni Rabu dan Minggu. Dengan pesawat Boeng 747, manajemen menargetkan, untuk tahap awal, isian penumpang sudah bisa 80 persen," kata Managing Director General Sales Agent Saudi Airlines , Andri Bermawi di Medan, Senin.
Dia mengatakan itu dalam pertemuan manajemen Saudi Arlines dengan jajaran pengusaha perusahaan perjalanan wisata di Sumut dan termasuk Aceh, Padang serta Riau.
Dipilihnya Medan dan termasuk Surabaya dengan operasional di bulan yang sama, karena selain penerbangan dari Jakarta yang sudah padat, kedua kota itu khususnya Sumut memiliki potensi cukup besar untuk penumpang umroh dan wisatawan lainnya.
"Sumut semakin diperhitungkan Bandara Kualanamu yang memilliki landasan pacu atau run way yang bisa menerima pesawat lebih banyak dan berbadan besar," katanya.
Dia menjelaskan, data menunjukkan, jumlah masyarakat yang umroh berkisar 3.500 prang per bulan dan akan semakin besar kalau ditambah potensi dari provinsi lain di sekitarnya seperti Sumatera Barat, Riau dan Aceh.
"Setelah habis bulan umroh, warga Sumut bisa berwisata karena Saudi Airlines juga memiliki rute ke Eopa dan Amerika Serikat dan sebaliknya Sumut bisa dikunjungi turis dari negara itu," katanya.
Menyangkut soal harga tiket, menurut VP Sales and Marketing General Sales Agent, Herry Setiawan, belum ditetapkan karena masih memperhitungkan nilai tukar mata uang.
"Namun, harga tiket dipastikan relatif murah mengingat layanan yang akan diberikan adalah 'full service'," katanya.
Sales Manager Saudi Airlines, Rahmat Syam KP, menjelaskan, perusahaan penerbangan nasional Arab Saudi itu dijamin memberikan layanan yang memuaskan karena antara lain masuk dalam jaringan "skyteam".
"Dengan banyaknya masukan dalam pertemuan dengan para pengusaha travel di Sumut, Aceh, Padang dan Riau, maka Saudi Airlines diharapkan bisa semakin memberikan layanan terbaik dan harga kompetitif,"katanya.
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumut, Solahuddin Nasution, mengatakan, dengan dibukanya rute tersebut, semakin menguatkan posisi Kualanamu International Airport (KNIA) sebagai "hub" atau bandara penghubung.
Operasional Saudi Airlines, bukan hanya menambah kemudahan masyarakat untuk umroh, tetapi juga meningkatkan perdagangan dan mendatangkan wisatawan dari Timur Tengah, Eropa dan Amerika Serikat yang juga dilayani penerbangan itu.
Dia mengakui, Sumut dewasa ini terus dilirik penerbangan asing khususnya untuk memanfaatkan potensi umroh.
Penerbangan dari Arab Saudi misalnya, selain Saudi Airlines juga ada Flynas yang mengklaim sebagai penerbangan "lowcost" yang juga akan membuka rute Medan-Jeddah.
"Minat umroh masyarakat Sumut memang semakin tinggi dampak lamanya waktu tunggu keberangkatan haji," katanya.
***2***
(T.E016/B/E. Sujatmiko/E. Sujatmiko)