Dairi, Sumut, 28/8 (Antara) - Harga buah jeruk petani di Kabupaten Dairi, Sumatera utara anjlok hingga 100 persen lebih, dampak musim berbagai buah-buahan di daerah itu dan daerah lain di sekitarnya.
"Harga jeruk turun terus dari Rp12.500 hingga tinggal Rp5.500 per kg. Petani mengeluhkannya," kata Humas Pemkab Dairi, Rahwasid Banuera di Sidikalang, Kamis.
Anjloknya harga buah jeruk itu karena saat panen jeruk secara bersamaan terjadi panen atau musim buah-buahan lain seperti durian dan rambutan.
"Banjir" buah-buahan termasuk buah duku dari Palembang dan Jambi membuat permintaan terhadap buah jeruk semakin melemah.
"Permintaan yang menurun membuat harga jeruk anjlok," katanya.
Dia mengakui, dewasa ini tanaman jeruk semakin berkembang di Dairi setelah selama ini cukup dikenal sebagai asal Kabupaten Karo.
Luas lahan jeruk di Dairi sudah seluas 475 hektare dengan produksi 2.262 ton.
"Pemkab Dairi berharap agar harga jeruk itu bisa kembali stabil agar petani tetap bergairah mengembangkan tanamannya," kata Rahwasid.
Petani Jeruik di Sidikalang, R.Sembiring, menyebutkan, akibat harga anjlok, petani kurang bergairah memanen dan menjual jeruknya.
"Bagaimanalah mau semangat manen.Dari harga mahal jadi murah gini,"katanya.
Pantauan dii kebun jeruk sepanjang jalan Kabanjahe, Merek, Kabupaten Karo hingga Sidikalang, Dairi, terlihat banyak jeruk yang tidak dipanen petani.
Buah Jeruk itu dibiarkan sebagian besar "menguning" di pohon bahkan jatuh dan membusuk di tanah.***2***
(T.E016/C/Kaswir/Kaswir)
"Banjir" Buah Picu Penurunan Harga Jeruk Sumut
Jumat, 29 Agustus 2014 10:59 WIB 2002