Medan, 2/7 (Antara) - Gangguan keamanan di Kota Medan dan sekitarnya dinilai semakin meresahkan akibat seringnya terjadi kejahatan jalanan, terutama dalam bulan suci Ramadhan.
"Malah kondisinya sudah di atas tingkat meresahkan," kata Sekretaris Komisi A Bidang Hukum dan Politik DPRD Sumatera Utara Alamsyah Hamdani kepada Antara di Medan, Rabu.
Alamsyah mengaku sangat prihatin dengan makin seringnya perampokan dan kejahatan jalanan lainnya yang terjadi di Kota Medan dan sekitarnya.
Kondisi itu menyebabkan banyaknya masyarakat Kota Medan yang merasa takut untuk menjalankan aktivitasnya atau keluar rumah, terutama pada malam hari.
Politisi PDI Perjuangan itu sering mendengarkan kalangan orang tua yang "mewanti-wanti" anaknya terhadap kondisi yang ada sehingga harus berhati-hati jika akan keluar rumah.
"Kalau anaknya mau keluar, selalu diingatkan untuk hati-hati karena kejadian (kejahatan) sudah banyak," katanya.
Perkembangan situasi keamanan tersebut juga menjadi pertanyaan besar terhadap kinerja institusi kepolisian di Kota Medan yang terkesan kurang mampu menjaga kondusifitas kamtibmas di daerah itu.
"Entah polisi yang tidak bekerja, atau justru penjahatnya yang semakin canggih," kata mantan Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Medan tersebut.
Ia mengatakan cbahwa untuk memperbaiki kondisi keamanan yang makin meresahkan itu, pihak kepolisian harus mengambil tindakan khusus dan tegas terhadap pelaku kejahatan jalanan.
Selain itu, institusi kepolisian juga harus rutin melaksanakan patroli, terutama di berbagai lokasi yang dianggap rawan seperti yang pernah diterapkan.
Dengan kebijakan khusus dan peningkatan patroli tersebut, diharapkan ruang aktivitas pelaku kejahatan semakin sempit sehingga dapat menambah rasa aman bagi masyarakat.
"Jangan sampai muncul lagi sindiran bahwa Medan adalah kota yang banyak perampoknya," kata Alamsyah.
Anekdot negatif tentang Kota Medan itu pernah diperbincangkan masyarakat di luar Kota Medan akibat rawannya keamanan di ibu kota Provinsi Sumatera Utara tersebut.
"Sering diucapkan, hatihati kalian di Medan, jaga tas dan dompet. Malu kita sebagai orang Medan mendengarnya," ujar Alamsyah.
Sebelumnya, pengusaha swalayan Sarniyam Purba (60) dan adiknya Misran Purba (58) dirampok dengan senjata di Jalan Besar Delitua KM 10, Kabupaten Deliserdang, pada Selasa (1/7).
Selain mengalami kondisi kritis akibat peluru senjata api, pengusaha swalayan itu juga kehilangan uang ratusan juta rupiah.
Sedangkan pada diniharinya, seorang warga Perumnas Mandala dirampok di Jalan Balaikota yang merupakan ruas jalan utama Kota Medan. ***1***
(T.I023/B/R. Malaha/R. Malaha)
Keamanan di Medan Kian Meresahkan
Rabu, 2 Juli 2014 17:32 WIB 1267