Balige, Sumut, 16/6 (Antara) - Penyelenggaraan Festival Danau Toba (FDT) pada 17-21 September 2014 di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, terancam batal karena pemerintah pusat dinilai kurang serius memberi dukungan untuk menggelar pesta rakyat tersebut.
"Hingga kini belum ada instruksi lebih lanjut dari kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif, tentang penyelenggaraan festival dimaksud," kata Bupati Toba Samosir, Kasmin Simanjuntak di Balige, Senin.
Padahal, menurut dia, jadwal pelaksanaan yang ditetapkan relatif semakin dekat. Artinya, membutuhkan berbagai persiapan matang agar event yang mengetengahkan atraksi budaya tersebut berlangsung dengan hasil optimal.
Sesuai surat Kemenparekraf nomor HM.304/3/8/WPEK/2013 Pemerintah Kabupaten Toba Samosir ditunjuk sebagai tuan rumah untuk pelaksanaan FDT 2014.
Kasmin menjelaskan, pihak Kementerian Pariwisata hanya sanggup mengucurkan anggaran sebesar Rp900 juta. Sementara biaya yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan festival sesuai jadwal yang direncanakan jauh lebih besar.
"Jadi, daripada penyelenggaraan festival itu tidak maksimal, lebih baik dibatalkan saja. Sebab, dampaknya bisa berakibat buruk dan memalukan bagi Pemkab Toba Samosir sebagai tuan rumah pelaksana," ujar Kasmin.
Kepala Bappeda Toba Samosir, James Silaban menambahkan, perhelatan berskala nasional tersebut tidak bisa dilaksanakan setengah hati. Karena, kegiatan tersebut merupakan wajah pariwisata daerah yang gaungnya sampai ke tingkat dunia.
"Dengan anggaran hanya sebesar Rp900 juta yang disiapkan Kementerian Pariwisata sebagai panitia pusat tidak akan banyak yang bisa diperbuat," kata James.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Toba Samosir Ultri Sonlahir menyebutkan sebagai tuan rumah pelaksana FDT 2014, pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan dalam menyongsong penyelenggaraan festival untuk mempromosikan potensi pariwisata Danau Toba tersebut hingga ke mancanegara.
Festival Danau Toba, merupakan tahun kedua pelaksanaannya setelah namanya berganti dari sebelumnya Pesta Danau Toba dan selalu diikuti setiap kabupaten yang bersinggungan langsung dengan danau vulkanik terbesar di Asia Tenggara itu.
"Namun hingga kini, belum ada kejelasan tentang anggaran yang bisa dipergunakan," kata Ultri. ***3***
(KR-HIN)
Ridwan Ch
(T.KR-HIN/B/R. Chaidir/R. Chaidir)