Medan, 3/6 (Antara) - Alat musik khas etnis mandailing "Gondang Sambilan" memeriahkan deklarasi dan pelantikan tim pemenangan pasangan Prabowo-Hatta di Sumatera Utara di halaman Istana Maimun, Medan, Selasa.
Permainan alat musik tersebut selalu diperdengarkan setiap tahapan deklarasi tim pemenangan dijalankan, mulai dari pelantikan hingga mengiringi sejumlah tokoh yang akan memberikan kata sambutan.
Alat musik tradisional itu juga diperdengarkan untuk mengiringi lagu 'Indonesia di Dadaku" yang dinyanyikan usai cawapres Hatta Rajasa menyampaikan orasi politik.
Selain penggunaan Gondang Sambilan, Gubernur Sumut Gatot Pujonugroho yang dilantik menjadi ketua tim pemenangan juga menampilkan salam penghormatan dari sejumlah etnis di provinsi itu.
Diantaranya, kalimat "Horas" (batak dan mandailing), "Jahowu" dan "Ahoi"(etnis nias), "Mejuah-juah" (etnis karo), serta "Njuah-juah" (etnis pakpak).
Ketika menyampaikan orasi politiknya, cawapres Hatta Rajasa juga mengucapkan salam khas dari sejumlah etnis di Sumut tersebut dan mendapatkan aplaus dari ribuan warga yang menyaksikan deklarasi tersebut.
Sebagai bentuk penghargaan terhadap etnis jawa yang cukup banyak di Sumut, Hatta Rajasa juga mengucapkan kalimat "kulonuwun".
"Ada satu lagi yang terlupakan, kulonuwun," katanya disambut tawa ribuan warga dan kader parpol koalisi.
Dalam deklarasi itu, Gubernur yang juga Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta di Sumut Gatot Pujonugorho juga menyampaikan keluhan warga di provinsi tersebut terhadap krisis energi listrik.
Pihaknya menyesalkan krisis tersebut masih berlangsung, padahal Sumut memiliki potensi air (hydro) dan panas bumi (geothermal) sangat besar yang dapat diolah menjadi sumber energi. (I023)
