Oleh Munawar Mandailing
Medan, 22/3 (Antara) - Ayah Siti Aisyah (8), Muhammad Nawawi Pulungan (54), saat ini masih menjalani perawatan intensif dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Pirngadi Medan, dan ditangani tim dokter spesialis penyakit tersebut.
"Nawawi Pulungaan terus didamping beberapa orang dokter ahli penyakit paru-paru," kata Kabag Humas dan Hukum RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin, Sabtu.
Pasien Nawawi Pulungan tersebut, menurut dia, sudah dua hari terbaring di tempat tidur nomor sembilan Kamar 18 Flamboyan di RSUD dr Pirgadi Medan.
"Pasien penyakit paru-paru itu, masuk dan dirawat di RSUD dr Pirngadi Medan, sejak Rabu (19/3) hingga kini Sabtu (22/3) dan didampingi dengan setia dan tabah oleh putrinya Siti Aisyah boru Pulungan (8)," ucap Perangin-angin.
Dia menyebutkan, ruangan yang ditempati Nawawi Pulungan adalah khusus perawatan penyakit paru-paru.
"Selama berada di RSU dr Pirngadi Medan, pasien Nawawi Pulungan menjalani pemeriksaan tubuh, pengobatan, infus dan lainnya," kata Humas RSUD dr Pirngadi.
Sebelumnya, Muhammad Nawawi Pulungan (54) dalam keadan sakit dan lemas, serta terbaring di atas becak barang yang dikayuh anaknya Siti Aisyah boru Pulungan (8) berkeliling di Kota Medan mengharapkan belasan kasihan orang lain.
Kemudian, Plt Wali Kota Medan T Dzulmi Eldin yang merasa kasihan melihat penderitaan bapak dan anak tersebut membawa Nawawi Pulungan berobat ke RSUD dr Pirngadi.
Nawawi Pulungan dan Siti Aisyah dijemput mobil ambulan milik Pemerintah Kota Medan.
Bahkan, Dzulmi Eldin tidak hanya menanggung seluruh biaya berobat Nawawi Pulungan, tetapi juga membiayai pendidikan Siti Aisyah di Sekolah Dasar Negeri Jalan Purwo Medan.
Seluruh biaya sekolah gadis cilik dan keperluan lainnya ditanggung Plt Wali kota Medan.
Siti Aisyah dan ayahnya Nawawi Pulungan sudah tiga tahun terakhir menjadi tunawisma, karena tidak ada biaya sewa rumah.
Bahkan, ayah dan anak yang bernasib malang itu hanya tidur diatas becak barang, dan dialam alam terbuka.
Akibat mengurus ayah kesangannya itu, maka Siti Aisyah terpaksa berhenti bersekolah dan sehari-hari hanya merawat Nawawi Pulungan yang sakit cukup parah. (M034)