PARMAKSIAN, 12/2 – PT TobaPulp mengerahkan dua mobil Damkar dan 2 mobil tanki air untuk menyemprotakan 100 ribu liter air selama 6 jam ke 6 hektar persawahan masyarkat di desa Banjarganjang, lebih kurang 1 km dari kompleks pabrik di Sosorladang, kecamatan Parmaksian, Tobasamosir, Senin.
Pengairan itu dilakukan karena kawasan Toba memasuki musim kemarau , sehingga persawahan penduduk yang baru siap-tanam mulai mengalami kekeringan karena kekurangan air, TobaPulp berusaha membantu melakukan penyiraman dengan mobil Damkar (pemadam kebakaran) dan mobil tanki air.
Tiga direktur perusahaan penghasil pulp (bubur kertas) itu, Benjamin Joseph Mitai, Juanda Panjaitan dan Leonard Hutabarat, memimpin langsung penyemprotan tersebut di sawah milik Parsaoran Manurung, Suhunan Manurung dst. Sumber air adalah aliran sungai Asahan, dan target penyemprotan selama 1 hari sekitar 6 hektar.
Sawah penduduk di sembilan desa (Banjarganjang, Lumban Sitorus, Jonggi Manulus, Dolok Nauli, Biusgu Barat, Tangga Batu-1, Tangga Batu-2, Lumban Manurung, Pangombusan) sedikitnya mencapai 500 hektar, dan menjadi sumber penghasilan utama bagi sekitar 2.000 keluarga.
Tahap pertanian dewasa ini baru saja selesai tanam. Artinya, ini saat tanaman memerlukan pasokan air cukup agar bisa tumbuh normal sebelum masa panen tiba, Mei mendatang. Kekeringan tanpa jalan-keluar, sama artinya dengan gagal panen.
Selain karena kemarau, kata salah seorang petani, Suhunan Manurung, faktor lain yang memperburuk pasokan air ialah rusaknya sekitar 350 meter saluran irigasi tersier karena sampah. Sumber air irigasi ialah mata air Sisuhar-suhar, di Dolok (gunung) Simangkuk. Saat melakukan penyiraman, Toba Pulp sekaligus memperbaiki kerusakan irigasi.
Dalam keadaan normal, kata Suhunan Manurung, pertanian padi masyarakat menghasilkan sekitar 25 kaleng gabah per rante, atau 625 kaleng per hektar (1 ha = 25 rante). Bila harga per kg gabah Rp60 ribu, maka nilai produksi per hektar Rp37,5 juta. Diantara dua pertanaman padi, para petani biasanya membudidayakan ikan air tawar (mas). Perolehan hasil itu, baik dari pertanian padi maupun budidaya ikan mas, akan sirna, bila --tanpa pertolongan-- semua usaha akhirnya menjadi gagal.
Salah seorang pemuka masyarakat Lumban Sitorus, Pieter Alogo Sitorus, mengucap syukur atas langkah-tanggap TobaPulp membantu penyiraman sawah penduduk, sebab menghidupkan kembali harapan keberhasilan pertanian. ”Kegagalan pertanian pasti melumpuhkan ekonomi sebagian besar masyarakat petani disini,” katanya.
Hal serupa juga disampaikan pengurus gereja di Banjarganjang, Sintua Klaudius Manurung, saat berbicara dengan direktur TobaPulp, Leonard Hutabarat.
PT. TPL Bantu Pengairan Lahan Pertanian Penduduk
Rabu, 12 Februari 2014 8:56 WIB 1720