Oleh Indriani
Jakarta, 11/2 (Antara) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif mengatakan banyak kepala daerah yang tidak tanggap terhadap bencana atau hanya menjadi manajer untuk daerahnya padahal seharusnya kepala daerah juga menjadi pemimpin.
"Banyak kepala daerah yang bertindak seperti manajer bukan 'leader' (pemimpin). Perbedaannya adalah manajer tidak bisa memutuskan dan terpaku pada aturan yang baku, berbeda dengan pemimpin yang menentukan," ujar Syamsul dalam acara diskusi Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) di Jakarta, Selasa.
Akibat tidak tanggapnya para kepala daerah tersebut, Syamsul menyebut masyarakat korban bencana menjadi terlantar penanganannya.
"Contohnya di Sinabung, kami ingin melakukan pembebasan lahan. Tapi sekda, bupati bahkan gubernurnya tidak tahu caranya dan masih menunggu panitia sembilan," katanya mencontohkan.
Padahal berdasarkan peraturan, untuk pembebasan lahan tidak memerlukan panitia sembilan.
"Kami dua minggu di sana hanya untuk mengurus hal itu," tambah Syamsul.
Padahal Indonesia yang rawan bencana memerlukan kepala daerah yang berjiwa seperti layaknya pemimpin sehingga dapat mengambil keputusan yang cepat dalam situasi darurat.
"Saya berharap kepala daerah bisa bersikap seperti itu," kata Syamsul.
Hingga Februari, sejumlah bencana masih menyelimuti di beberapa daerah mulai dari banjir, erupsi gunung api, dan kebakaran lahan.
Syamsul mengatakan bencana yang terjadi di Tanah Air sepanjang 1815 hingga 2014 mencapai 13.416 bencana.
Sebagian besar bencana yang terjadi adalah bencana hidrologi seperti banjir.
Sebanyak 411 kabupaten/kota berada di daerah bahaya gempa. Kemudian 274 kabupaten/kota berada di daerah bahaya longsor.
Kemudian sebanyak 200 kabupaten/kota berada di daerah rawan tsunami dan 315 kabupaten/kota berada di daerah rawan banJir.
"Indonesia memiliki 127 gunung api aktif, yang mana sebanyak 75 kabupaten/kota berada di daerah bahaya erupsi."
Syamsul menambahkan bencana tersebut dapat dikendalikan dengan cara yakni menjauhkan masyarakat dan bahaya, menjauhkan bahaya dari masyarakat, hidup harmonis dengan alam, dan menumbuhkan kearifan lokal. (I025)
BNPB: Kepala Daerah Jangan Hanya Jadi Manajer
Selasa, 11 Februari 2014 17:36 WIB 1278