Langkat, 6/1 (Antara) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat menggratiskan biaya pemasangan dan fasilitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) kepada 69 rumah kepala keluarga warga miskin yang bermukim di kawasan terpencil.
"Kami memberi bantuan buat warga miskin untuk bisa menikmati listrik," kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Langkat, Iskandarsyah di Stabat, Senin.
Penerima bantuan PLTS tersebut merupakan masyarakat miskin yang selama ini membutuhkan bantuan energi listrik.
Mereka itu berada di Desa Batu, Kecamatan Bahorok, Jonjong, sebanyak 43 rumah dan Desa Bukit Selamat (Kecamatan Besitang) sebanyak 26 rumah.
Iskandarsyah menjelaskan bahwa upaya pemberian bantuan listrik tenaga surya ini diharapkan akan dapat segera mengentaskan desa-desa terisolir yang selama ini belum pernah menikmati listrik dari perusahaan listrik negara.
"Inilah yang kami lakukan, bila PLN tidak bisa menyentuhnya maka kita sentuh warga tersebut melalui pembakit listrik tenaga surya ini," ujarnya.
Ketika dipertanyakan berapa banyak lagi warga Langkat yang belum menikmati aliran listrik, Iskandar mengungkapkan hanya tinggal sedikit lagi, namun untuk tahun 2014 ini sudah diprogramkan juga untuk memberikan bantuan kepada mereka.
"Kami hanya melakukan upaya untuk itu, bila PLN belum bisa menjangkau kawasan terpencil, yang seharusnya sudah bisa menikmati listrik.
Ia mengungkapkan bahwa program bantuan pembakit listrik tenaga surya ini sudah dilakukan sejak tahun 2009.
Ia menambahkan, secara keseluruhan terdapat 392 rumah warga miskin dan warga kurang mampu yang sudah dibantu melalui program bantuan PLTS, antara lain di Desa Jumalada, Ujung Bandar (Bahorok), Desa Sei Musam (Batang Serangan) dan Desa Pangkalan Siata (Pangkalan Susu).
Selain itu, Desa Salahaji, Desa Pematang Tengah (Pematang Jaya), Desa Sulkam, Desa Kaperas (Kutambaru), Desa Tanjung Putus (Padang Tualang), Desa Namuterasi, Desa Porwobinangun (Sei Bingei), Desa Banyumas, Kelurahan Kwala Bingei (Stabat), Desa Sambirejo, Desa Tanjung Jati dan Desa Perdamaian (Binjai), kata Iskandarsyah. (KR-IFZ)