Langkat, Sumut, 5/1 (Antara) - Elpiji 12 kilogram dijual Rp 140.000 per tabung sehingga terasa sangat memberatkan masyarakat terutama para pengelola rumah makan yang berada di kota Stabat Kabupaten Langkat Sumatera Utara.
"Harga elpiji 12 kilogram kini mencapai Rp140.000," kata salah seorang pengelola rumah makan Wahyudi di Stabat, Minggu.
Jelas kenaikan ini sangat memberatkan bagi kami pengelola rumah makan, akibatnya pengeluaran uang akan semakin bertambah, katanya.
Kalau sebelumnya harga elpiji 12 kilogram ini di Stabat Rp85.000 per tabung, kini harganya meningkat sangat tajam mencapai Rp140.000 per tabung.
"Ada kenaikan sebesar Rp55.000 per tabung dari harga sebelumnya," ungkap Wahyudi.
Salah seorang ibu rumah tangga warga kota Stabat Nasbah menjelaskan bahwa kenaikan ini harusnya tidak perlu terjadi sebesar Rp55.000, dari harga sebelumnya.
Tentu ini sangat memberatkan bagi warga masyarakat, seharusnya sebelum kenaikan pihak Pertamina memikirkan dan melakukan pengkajian dulu barulah dinaikkan, akibatnya harga makanan, jajanan juga bakal naik.
Nasbah juga berencana akan mengalihkan penggunaan elpiji 12 kilogram ini ke elpiji tiga kilogram.
Namun dirinya juga khawatir, karena banyaknya kasus yang sempat terjadi di Langkat ini, akibat elpiji tiga kilogram yang dipergunakan tidak memenuhi standart keselamatan.
"Kami masih khawatir mempergunakan elpiji tiga kilogram, karena sangat rawan bila dipergunakan," katanya.
Ia sangat berharap agar pemerintah segera mengkaji ulang kenaikan elpiji 12 kilogram ini, jangan sampai membebani ekonomi masyarakat lagi.***2***
(T.KR-IFZ/C/A. Lazuardi/A. Lazuardi)