Tarutung, 22/10 Sumut (Antara) – Tim monitoring Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara untuk pengawasan elpiji 3 kg menyebutkan, perbedaan mencolok atas kuota gas elpiji subsidi yang disalurkan melalui agen, pangkalan, hingga pengecer, berpotensi menjadi pemicu kenaikan harga gas elpiji yang terpantau di daerah itu.“Kuota elpiji yang diterima memiliki perbedaan mencolok, tidak merata. Dari mulai tingkatan agen, pangkalan, hingga pengecer,†sebut Kepala Dinas Perdagangan SEY Pasaribu, didampingi Kepala Bagian Perekonomian Fajar Gultom, Minggu.Dijelaskan, hal tersebut berpeluang besar menjadi awal pemicu terjadinya kenaikan harga gas bersubsidi, yang beberapa bulan terakhir berada jauh melampaui harga eceran tertinggi yang telah ditetapkan.Sebab, bila kuota gas elpiji yang diterima salah satu perangkat distribusi memiliki perbandingan yang jauh lebih besar dari kuota yang diterima oleh perangkat setara lainnya, praktek permainan harga sangat dimungkinkan terjadi atas barang subsidi yang saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat itu.“Harapan kita, kedepannya, hal ini menjadi pelajaran berharga. Faktor kelangkaan sebagaimana selama ini menjadi isu yang santer menjadi penyebab kenaikan harganya, tidaklah terbukti. Karena, kuota pasokan gas ke Taput masih aman dan lancar,†imbuh Fajar Gultom.Disebutkan, kuota pasokan gas elpiji 3 kg sebanyak 5.777 metrik ton atau sekitar 1,9 juta tabung per tahun, atau sekitar 160 ribu tabung per bulan yang didasarkan atas indeks komsumsi senilai 6,2 kg per rumah tangga, untuk komsumsi sasaran penerima di daerah tersebut, sudah sangat mencukupi.Agen resmi pendistribusian elpiji 3 kg untuk kabupaten Taput tercatat atas 3 nama, yakni, Koperasi Samudra Indah dengan kuota rata-rata per bulan sebesar 71.431 tabung, PT Brandly Familindo dengan kuota sejumlah 51.455 tabung per bulan, dan PT Tinorma Bangkit dengan kuota sebanyak 38.780 tabung per bulan.Koperasi Samudra Indah yang diusahai Poltak Silalahi di lokasi SPBU jalan DI Panjaitan Tarutung, yang disambangi tim monitoring pada Rabu (18/10), tercatat memiliki sejumlah 27 pangkalan. Dimana, dari kuota rata-rata yang diterima agen tersebut dari Pertamina, selama periode Januari-September 2017, satu pangkalan atas nama UD Tonang Gas mendapatkan kuota penyaluran yang sangat besar, yaitu, 40.917 hingga 73.490 tabung per bulan. Sementara, pangkalan lainnya hanya mendapatkan kuota penyaluran dikisaran angka 80 hingga 3.094 tabung saja.
Kuota Tidak Merata Picu Kenaikan Harga Elpiji Subsidi
Minggu, 22 Oktober 2017 17:27 WIB 3244
Kuota elpiji yang diterima memiliki perbedaan mencolok, tidak merata