Laguboti, 10/12 (Antara) - Deputi IV Menteri Negara Lingkungan Hidup, Rasio Ridho Sani, menilai, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), dapat dijadikan sebagai model percontohan (role model) masyarakat ramah lingkungan melalui program infrastruktur hijau.
"Program infrastruktur hijau yang dikembangkan di daerah ini tidak semata membangun fasilitas peralatan sampah dan penghijauan, namun mencakup sumber daya manusia yang didorong menjadi masyarakat berbudaya lingkungan," kata Rasio di Laguboti, Senin .
Deputi yang membidangi Pengelolaan Limbah B3 dan Sampah itu menyebutkan, dirinya merasa yakin Kabupaten yang terletak di bagian tengah propinsi Sumatera tersebut mampu menjadi kunci keberhasilan pembangun infrastruktur hijau untuk dicontoh kabupaten/ kota lainnya.
Keyakinan tersebut, menurutnya, didasari komitmen yang diperlihatkan masyarakat dan Pemerintah daerah setempat dalam pengelolaan lingkungan hidup saat mengikuti sosialisasi infrastruktur hijau yang dilaksanakan di Laguboti, Kabupaten Tobasa Senin (9/12).
"Antusiasme masyarakat Tobasa mengikuti sosialisasi tersebut terlihat cukup besar, jika dibandingkan penyelenggaraan sosialisasi pada beberapa daerah lain di Indonesia," katanya.
Di samping itu, lanjutnya, antusiasisme masyarakat setempat didukung kepemimpinan Bupati Tobasa Kasmin Simanjuntak, yang juga diyakininya menjadi salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan program infrastruktur hijau di daerah dimaksud.
Rasio menjelaskan, program infrastuktur hijau merupakan salah satu program prioritas Kementerian Lingkungan Hidup dalam meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup di daerah.
Esensi pembangunan, kata dia, termasuk keberhasilan pembangunan lingkungan hidup yang dimulai dari desa. Karena itu, pihaknya langsung melibatkan masyarakat desa dan kecamatan, untuk bersama-sama mensukseskan program tersebut.
"Mewujudkan lingkungan hidup yang bersih, sehat dan asri merupakan kewajiban kita semua secara bersama," kata Rasio.
Bupati Tobasa, Kasmin Simanjuntak menyampaikan apresiasi tinggi atas perhatian Kementerian Lingkungan Hidup, melalui penyelenggarakan sosialisasi yang dilaksanakan di wilayahnya.
Kasmin merasa yakin, wawasan masyarakat Tobasa akan bertambah dalam pelestarian lingkungan, sehingga menjadi lebih peduli dengan lingkungannya.
Menurutnya, permasalahan lingkungan hidup merupakan masalah moral dan perilaku manusia serta tidak mengenal batas wilayah, kawasan maupun negara.
Oleh karena itu, lanjutnya, perlu suatu penanganan secara bersama-sama dan salah satunya melalui gerakan kearifan dalam merawat bumi sebagai sebuah rumah yang nyaman bagi kehidupan.
"Dengan membangun suatu gerakan bersama, akan memunculkan perilaku hidup baru serta pembenahan cara pandang dalam berinteraksi dengan alam dan sesama," ujar Kasmin.(IN)
Tobasa Jadi Percontohan Masyarakat Ramah Lingkungan
Selasa, 10 Desember 2013 17:13 WIB 1322