Caracas, 26/9 (Antara/AFP) - Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan Rabu, bahwa ia membatalkan rencana mengikuti Sidang Umum PBB di New York dengan alasan "untuk melindungi nyawa saya" setelah mengaku menerima ancaman.
Maduro yang baru tiba dari China mengatakan, saat singgah di Vancouver ia menerima laporan intelijen mengenai "dua provokasi sangat serius", yang membuatnya kemudian membatalkan kunjungan ke Markas Besar PBB.
"Saat tiba di Vancouver saya mempelajari laporan intelijen yang saya terima dari beberapa sumber. Saya putuskan kemudian untuk melanjutkan pulang ke Caracas dan membatalkan perjalanan ke New York untuk tujuan utama: menjaga integritas fisik, melindungi nyawa saya," kata Maduro kepada media lokal.
Salah satu dugaan provokasi itu "direncanakan menentang integritas fisik saya" dan satunya lagi kemungkinan melibatkan kekerasan di New York, tuding pemimpin sayap kiri Amerika Latin itu.
Venezuela merupakan sekutu dekat negara komunis Kuba yang acapkali menuding pihak konservatif AS merencanakan sesuatu menentang pemimpin mereka, kebijakan sayap kiri dan pemerintahan mereka.
Maduro awal bulan ini menuding Gedung Putih tengah membuat rencana "kejatuhan" pemerintahannya bulan depan dengan menyabotase pemasokan pangan, listrik dan bahan bakar.
Pendahulu Maduro, mendiang Hugo Chavez juga sering menuding AS telah membuat plot untuk membunuh dia.
Secara terpisah, Venezuela mengatakan akan menggugat Airbus setelah Caracas mengirim jet kepresidenan ke Prancis untuk perawatan rutin, dan saat kembali Maduro mengklaim ditemukannya kerusakan serius pada sayap pesawat.
"Kami menyiapkan tindakan hukum terhadap perusahaan Eropa itu atas masalah yang ditemukan setelah jet itu berada lebih lama dari biasanya, lima bulan di sana," kata Maduro dalam pidatonya.
Maduro yang mulai berkuasa pada 19 April, dalam kunjungan kenegaraannya sering menggunakan pesawat jet dengan lambang Cubana de Aviacion --yang disebutnya "jet ALBA", merujuk pada aliansi diplomatik Latin bentukan Cuba yang didanai Caracas, dinamakan ALBA.
Presiden mengatakan setelah insiden dengan jet Airbus tersebut, ia tidak akan menggunakan pesawat itu lagi.
"Saya telah meminta pakar lokal untuk membuat laporan. Mereka tengah bekerja dan meminta Airbus untuk menjelaskan kenapa jet kepresidenan berada di bengkel mereka selama lima bulan," kata Maduro.
"Ini sangat serius," imbuhnya.
Pemimpin oposisi Henrique Capriles mengatakan Venezuela menyewa jet Cubana yang digunakan Maduro dari Havana dengan tarif 250 ribu dolar per hari.
(Uu.SYS/C/S. Haryati/C/M. Dian A)