Medan, 29/8 (Antara) - Relawan yang ingin memberikan bantuan dalam penanggulangan bencana harus memiliki "kluster" atau keahlian tertentu yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau daerah yang menjadi korban.
Dalam diskusi "Leadership Dan Kapasitas Pemda Dalam Penanggulangan Bencana" di Universitas Sari Mutiara Indonesia di Medan, Rabu (28/8) malam, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif mengatakan, keahlian itu diperlukan agar relawan yang diberangkatkan benar-benar bermanfaat.
Selama ini, banyak relawan yang tidak dapat berbuat apa-apa di lokasi disebabkan ketiadaan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan di lokasi bencana.
Tidak jarang, relawan atau anggota LSM yang turun ke lokasi bencana justru menjadi beban bagi aparatur pemerintah daerah yang berupaya melakukan penanggulangan bencana.
Bahkan, tidak jarang relawan yang tidak memiliki keahlian tersebut terkesan hanya seperti berwisata di lokasi bencana.
Karena itu, tidak mengherankan jika ada masyarakat di daerah tertentu yang mengalami bencana memuat tulisan yang bersifat ketus terhadap pendatang.
"Ada (masyarakat di) daerah korban bencana yang membuat tulisan 'kami bukan binatang'," katanya.
Ketika diwawancarai, Syamsul Maarif menjelaskan, kluster atau keahlian dalam penanggulangan bencana itu cukup banyak. Di tingkat internasional, terdapat sembilan kluster yang dibutuhkan untuk mendukung maksimalisasi penanggulangan bencana.
Sedangkan di Indonesia, kluster tersebut hanya terdiri tujuh bagian, yakni telekomunikasi, kesehatan, psikososial, makanan, angkutan, dan media massa.
Media massa termasuk kluster yang dibutuhkan karena masyarakat berhak untuk mendapatkan informasi yang benar tentang bencana yang terjadi.
"Kalau memberikan informasi yang salah, dia (media massa) bisa dituntut secara pidana," katanya.
Dengan pertimbangan tersebut, seluruh elemen masyarakat yang ingin menjadi relawan penangggulangan bencana dapat mengorganisir diri dalam bentuk kluster tertentu.
Jika tidak menyiapkan kluster atau keahlian tertentu, dikhawatirkan relawan yang diberangkatkan ke lokasi bencana justru akan menjadi beban.
"Kalau tidak (keahlian), dia datang mau ngapain," ujar Syamsul didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Asren Nasution. ***4***
(T.I023/B/E.S. Syafei/E.S. Syafei)
BNPB: Relawan Bencana Harus Miliki Keahlian
Kamis, 29 Agustus 2013 13:04 WIB 2275