Langkat, Sumut, 13/8 (Antara) - Bupati Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Haji Ngogesa Sitepu mengatakan, peristiwa 'Brandan Bumi Hangus' merupakan salah satu bukti heroisme para pejuang mempertahankan Kemerdekaan RI yang patut diteladani oleh generasi penerus sekarang ini.
"Ini (Brandan Bumi Hangus) bentuk inisiatif pejuang Langkat mempertahankan tambang minyak untuk tidak jatuh ketangan penjajan Belanda ketika itu," kata Bupati Langkat Ngogesa Sitepu, pada peringatan Brandan Bumi Hangus di Pangkalan Brandan, Selasa.
Ia menambahkan, peristiwa heroik 13 Agustus 1947 tersebut patut senantiasa dikenang serta semangat pantang menyerah dan rela berkorban nyawa yang diperlihatkan para pejuang pada masa itu patut diteladani oleh generasi penerus dengan cara mengaktualisasikan semangat tersebut dalam memajukan bangsa dan negara ini di berbagai sektor pembangunan.
Peristiwa itu, lanjut dia, merupakan kebanggaan bagi masyarakat Langkat khususnya dan Indonesia umumnya, karena daerah itu pernah mencatatkan diri dalam tinta emas lembaran sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI.
Menurut Ngogesa, martabat merupakan sebuah harga diri yang memang untuk menjaganya tidak jarang harus mengorbankan jiwa, raga dan harta benda yang tidak sedikit.
Untuk memaknai peristiwa sejarah perjuangan itu, kata dia, mutlak dibutuhkan tekad dan komitmen generasi sekarang ini dan di masa mendatang untuk mampu tetap berkarya, berkreasi, menggali dan memberdayagunakan potensi kekayaan alam untuk kemajuan masyarakat dan daerah itu.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho diwakili Kepala Badan Polisi Pamong Praja, Zulkifli Taufik pada kesempatan itu mengajak segenap elemen generasi muda untuk memahami perjalanan sejarah bumi Langkat.
Dikatakannya, perjalanan sejarah bangsa dan negara ini penuh dengan tantangan, pengorbanan, keikhlasan, kepedulian terhadap kondisi bangsa, karena itu semangat juang yang telah ditunjukkan oleh para pelaku sejarah tersebut perlu ditiru dalam mengatasi segala permasalahan bangsa dewasa ini.
"Melalui Peringatan Brandan Bumi Hangus, kita semua berharap agar nilai sejarah dan semangat kejuangan terus digelorakan dan niatkan dalam hati sebagai semangat membangun bangsa sesuai dengan latar belakang pendidikan dan profesi masing-masing," ujarnya.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Langkat, Rudi Hartono Bangun, berharap masyarakat dapat terus memperkuat kebersamaan dan menjadikan peristiwa heroik 'Brandan Bumi Hangus' dapat dijadikan momentum bersejarah ini untuk berbenah dan memberikan yang terbaik bagi percepatan pembangunan dan kesejahteraan rakyat di daerah itu.
PolitisiPartai Demokrat iitu juga mengajak segenap instansi terkait untuk setiap tahun menjadikan peringatan 'Brandan Bumi Hangus' sebagai bagian dari wisata perjuangan.
Peristiwa heroik 'Brandan Bumi hangus', menurutnya, perlu lebih gencar lagi disosialisasikan kepada masyarakat sehingga tidak memunculkan kesan seolah-olah perisitiwa bersejarah itu hanya milik masyarakat Kota Brandan semata.
Ketua panitia 'Brandan Bumi Hangus' , Indra Salahuddin menjelaskan, berkaitan dengan peringatan acara itu telah pula dilaksanakan lomba napak tilas, lomba paduan suara 'Brandan Bumi Hangus', lomba baca puisi, pawai karnaval perjuangan, ziarah ke makam pahlawan, pemberian santunan kepada 50 anak yatim dan 250 veteran, janda pejuang serta pelaku sejarah, serta penyerahan cenderamata dari Ngogesa Sitepu.
Hadir dalam acara itu, antara lain Kapolres Langkat AKBP Eric Bhismo, Kajari Henderi, Ketua Pengadilan Negeri Stabat Ahmad Yasin, Wakil Bupati Budiono, anggota DPRD Sumatera Utara Yan Syahrin, Kasdim Mayor (Inf) Rudi Junianto, Danyon Marinir Tangkahan Lagan Letkol (Mar) Romy Hutagaol, Syafruddin Basyir, Ketua LVRI Langkat Misnan Sudjono, Plh Ketua DHC 45 Zainal AK. (KR-IFZ)