Medan, 1/5 (Antara) - Kepolisian Daerah Sumatera Utara siap mengamankan distribusi bahan bakar minyak, termasuk mengantisipasi kemungkinan adanya penyalahgunaan terkait rencana pemerintah menaikkan harga kebutuhan pokok transportasi tersebut.
Usai memantau peringatah Hari Buruh Internasional di Medan, Rabu, Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro mengatakan kesiapan itu telah dibuktikan dengan menempatkan personel di berbagai SPBU di Sumut.
Penempatan personel tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan terkait rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), termasuk antisipasi praktik penyalahgunaan BBM.
"Setiap SPBU dijaga. Kalau kurang, kita meminta bantuan TNI," katanya.
Meski telah menyiapkan pengamanan, tetapi Kapolda tetap mengingatkan dan mengharapkan masyarakat Sumut untuk menerima keputusan dan kebijakan pemerintah terhadap distribusi BBM.
"Apapun nanti keputusan penerintah, kita harus bisa menerima dengan lapang dada," katanya.
Ia mengatakan, kebijakan menaikkan harga BBM tersebut dimaksudkan untuk mengurangi beban pemerintah yang setiap harinya harus mengeluarkan anggaran besar untuk subsidi BBM.
Namun dalam kenyataanya, subsidi yang setiap harinya mencapai Rp1,3 triliun tersebut justru dinikmati kelompok masyarakat yang berduit.
Karena itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk mengikuti keputusan pemerintah. "Kita punya negara dan pemimpin, mari kita ikuti," katanya.
Menurut Kapolda, jika ada elemen masyarakat yang merasa keberatan terkait kebijakan kenaikan BBM tersebut, pihaknya mengharapkan aspirasi dan pendapat itu dapat disampaikan dengan baik-baik.
Meski tidak melarang masyarakat untuk berunjuk rasa dengan turun ke jalan, Kapolda mengharapkan kelompok yang menolak kenaikan harga BBM itu dapat mempertimbangkan keberadaan elemen masyarakat lainnya yang membutuhkan kelancaran arus lalu lintas.
"Saya kira, kita tidak perlu mengganggu. Kalau jalan ditutup, semua bisa memengaruhi. Mereka (masyarakat) tidak bisa bekerja," katanya. ***2***
(T.I023/B/I. Sulistyo/I. Sulistyo)